Bahasa Jawa Masuk Pelajaran Muatan Lokal Kurikulum Merdeka, Berkaitan Unggah-Ungguh dan Sopan Santun

Bahasa Jawa Masuk Pelajaran Muatan Lokal Kurikulum Merdeka, Berkaitan Unggah-Ungguh dan Sopan Santun

Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka.--radarbanyumas.co.id

KEBUMEN, DISWAY.ID-- Bahasa Jawa telah menjadi Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di Jawa Tengah pada Kurikulum Merdeka.

Mulok Bahasa Jawa ini melalui Struktur Kurikulum yang diakomodasi dengan 72 Jam Pelajaran per tahun.

Demikian disampaikan Ketua MGMP Bahasa Jawa SMP Kabupaten Kebumen, Eko Wahyudi pada kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka, baru-baru ini di Hotel Mexolie, Kebumen.

BACA JUGA:20 Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor Dipanggil Kejaksaan Tinggi Banten

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu dimulai pada sesi pembukaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Acep Nurdiana.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa keunikan Bahasa Jawa yang ada, di antaranya beragam unggah-ungguh.

Ini berkaitan dengan adap atau sopan santun.

“Ini sangat penting dibelajarkan bagi siswa. Jangan sampai anak-anak kita tidak memahami penggunaan ragam tersebut sehingga salah memilih kosa kata pada saat berkomunikasi,” tuturnya.

Sesi lanjutan dilaksanakan di Aula SMP Negeri 3 Kebumen.

BACA JUGA:Pesisir Pantai Utara Banjir Rob, BPBD Brebes Kaitkan Fenomena Supermoon dan Bulan Purnama

Sedangkan narasumber dalam kegiatan tersebut di antaranya Ketua MKKS SMP Martiyono, Pengawas Disdikpora Martoyo, serta tiga Guru Peggerak dan Pengajar Praktik, yaitu Hiday Munaworh, Sari Wahyu Setiyarini, dan Bambang Cahyono.

Eko mengatakan, bahwa Bahasa Jawa sempat dikhawatirkan akan terhapus dari struktur kurikulum baru.

Sebab, pada saat lahirnya Kurikulum 2013 pernah terjadi, meskipun belakangan tetap diakomodasi.

Selain itu tidak adanya formasi bahasa Jawa pada seleksi guru PPPK, Bahasa Jawa tidak ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbanyumas.co.id