Siap-siap! Harga dan Kuota BBM Pertalite Bakal Kena Penyesuain
Pertamina kembali menyesuaikan harga BBM non subsidi. Sementara penggunaan wajib QR Code untuk pengisian Pertalite dan Solar terus dilakukan --
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga dan kuota BBM khusus jenis pertalite.
Penyesuain itu sebagai bentuk sikap akibat dampak harga minyak dunia yang tinggi.
"Penyesuaian kuota dan harga pertalite merupakan salah satu strategi jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan pemerintah," kata Arifin saat RDP di DPR, Rabu 13 April 2022.
Arifin menjelaskan, untuk jangka pendek, pihaknya tengah mempertimbangkan perubahan jumlah kuota minyak tanah, solar, pertalite serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi.
BACA JUGA: Harga Rumah di Dunia Melonjak 11 Persen
BACA JUGA: Ten Hag Bakal Bongkar Skuad MU, Pogba Dibuang, Ronaldo?
Pemerintah juga secara paralel terus memantau ketersediaan dan distribusi BBM, khususnya saat Ramadan dan Idulfitri 2022.
"Kami mengusulkan perubahan jenis kuota BBM tertentu yaitu JBT minyak solar, JBT minyak tanah, dan JBKP pertalite serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi sesuai keekonomian yang pasarnya untuk menengah ke atas," ujarnya.
Sementara untuk jangka panjang, Arifin merinci rencana pemerintah di antaranya mengubah stok energi dari 21 hari menjadi 30 hari, menerapkan manajemen stok jangka panjang, hingga penyesuaian harga pertalite.
"Kita akan melakukan peningkatan pengamanan yaitu cadangan operasional menjadi 30 hari yang saat ini menjadi 21 hari dan manajemen stok jangka panjang, optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti, antara lain KBLB, bahan bakar gas, bioetanol, maupun CNG," tuturnya.
BACA JUGA: Penyaluran Subsidi KPR FLPP Kuartal I-2022 Capai 45.777 Unit, Paling Banyak di Jawa Barat
BACA JUGA: Tarif Tiket Bus Mudik Lebaran 2022, Cek Disini...
Menurut Arifin, langkah-langkah tersebut dilakukan seiring dengan realisasi kenaikan minyak dunia yang kemudian mengerek harga Indonesia Crude Price (ICP). Tercatat, pada Maret 2022 ICP sudah mencapai USD98,4 per barel.
"Angka ICP ini jauh di atas APBN yang hanya mengasumsikan USD63 per barel adapun rata-rata CP Aramco untuk LPG telah mencapai USD839,6 per metrik ton, asumsi awal kita di 2022 hanya sebesar USD569 per metrik ton," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: