Sopir Mengantuk, Bus Rombongan Siswa SDN Sayang Sumedang Masuk Jurang

Sopir Mengantuk, Bus Rombongan Siswa SDN Sayang Sumedang Masuk Jurang

Bus rombongan SDN Sayang Sumedang masuk ke jurang di Tasikmalaya-Radar Cirebon---

SUMEDANG, DISWAY.ID-Sebuah Bus pariwisata City Trans Utama berpelat B 7701 TGA masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah Kampung Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu 25 Juni 2022.

Bus tersebut diketahui membawa rombongan dari SDN Sayang Jatinagor Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Rombongan melakukan perjalanan dari arah Bandung menuju Pantai Pangandaran. 

Namun, saat melintas di Jalan Raya Rajapolah, Tasikmalaya sekitar pukul 01.00 WIB, bus masuk jurang.  Kecelakaan itu menewaskan tiga penumpang dan puluhan lainnya selamat namun luka-luka termasuk sopir.  Diduga kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir yang mengantuk.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin mengatakan, dari jumlah 57 orang rombongan SDN Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang itu sebanyak 14 orang merupakan guru berstatus aktif.

BACA JUGA:Innalillahi, Ini Daftar Korban Meninggal Bus Rombongan SDN Masuk Jurang di Tasikmalaya

“Kami membagi 4 tim penanganan. Tim pertama dipimpin Kepala Bidang SD langsung (berangkat) ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),” kata Agus saat ditemui di Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Sabtu 25 Juni 2022.

“Tim kedua dipimpin Kepala Bidang SMP segera (menuju) ke lokasi SDN Sayang, Jatinangor kemudian tim ketiga dipimpin Kasubag Umum (posisi) di kantor,” tambah Agus menjelaskan pihaknya langsung membentuk tim untuk penanganan kecelakaan bus tersebut.

Sementara untuk tim keempat, dilanjutkan Agus, dilakukan olehnya bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan mengunjungi kediaman-kediaman korban yang meninggal dunia.

BACA JUGA:Bus Rombongan SDN Sayang Sumedang yang Masuk Jurang di Tasikmalaya Tak Ditemukan Bekas Pengereman

Kunjungan itu sebagai bentuk berbelasungkawa, di antaranya ke rumah Esih Sukaesih, salah seorang guru SDN Sayang yang meninggal dunia bersama suaminya, Olih Komarudin, yang merupakan pensiunan Polisi. 

Agus menjelaskan, rombongan SDN Sayang yang melakukan perjalanan wisata ke pantai Pangandaran itu bukan sebagai acara wajib atau kegiatan sekolah. “Rombongan ini bukan dalam rangka kedinasan sekolah, tapi rombongan keluarga,” ucap Agus.

"Amily gatering, acara keluarga ke Pangandaran dan di antara 57 (peserta wisata) itu 14 orang merupakan guru SDN Sayang,” pungkasnya.

Sementara Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Azhari mengatakan pengakuan Sopir bus. Dedi Kurnia, sebelum terjadi kecelakaan, sopir bus mengantuk sehingga kendaraan itu hilang kendali.

"Keterangan pengemudi, dia mengaku mengantuk dan hilang kendali sehingga terperosok ke jurang sedalam sepuluh meter," ungkap AKBP Aszhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: