Kisah Haru Ibu dan Anak Bertemu di DBL Camp 2024: Cinta Mama Vivi dan Bryan Menembus Jarak dan Waktu (1)

Kisah Haru Ibu dan Anak Bertemu di DBL Camp 2024: Cinta Mama Vivi dan Bryan Menembus Jarak dan Waktu (1)

Rafaelino Bryan dari SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara, dan ibunya, Vivi Irene Mersie Worotitjan.-DBL-

JAKARTA, DISWAY.ID -  Ingatkah Anda dengan kisah campers dari Manado yang berjuang melewati perjalanan panjang menuju Jakarta demi mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2024?

Dilansir dari DBL.id (Disway National Network),  kisah mereka ternyata tidak berakhir di sana. Pada Selasa malam, 23 April 2024, pukul 01.30 WIB dini hari, rombongan campers Manado tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 hari melalui perjalanan darat dan udara.

Ketika mereka tiba di Jakarta, terungkap kisah haru antara seorang ibu yang terpisah dengan anaknya selama tiga tahun. Alasan mereka berpisah akan ada di seri berikutnya.

Mereka adalah Rafaelino Bryan dari SMAN 1 Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara, dan ibunya, Vivi Irene Mersie Worotitjan. 

Penggalan lagu Lagu Sheila on 7 ini cocok untuk kondisi mereka: Tunggulah Aku di Jakartamu!

Kalimatnya menggambarkan rindu Bryan -panggilan Rafaelino Bryan- dan Mama Vivi yang selama ini terpisah oleh jarak dan waktu.

Meskipun hidup terpisah, Bryan dan Mama Vivi terus berkomunikasi. Bahkan Mama Vivi mengikuti aktivitas Bryan di kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2023 - North Sulawesi Series.

BACA JUGA:DBL Camp 2024: Memupuk Juara Masa Depan Basket Indonesia, Andrew Vlahov Apresiasi Komitmen Azrul Ananda

BACA JUGA:Memburu Talenta Muda Basket Indonesia di Kopi Good Day DBL Camp 2024

Ketika Bryan terpilih untuk mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2024, ia selalu memberi tahu Mama Vivi tentang perkembangan apa pun. Semua informasi dari panitia DBL Indonesia juga dikirimkan ke Mama Vivi.

Mama Vivi bahkan mengatur doa bersama dengan jemaah gereja di kampung Bryan - di Desa Kiawa, Kabupaten Minahasa - untuk keberhasilan perjalanan anaknya ke Jakarta.

"Saat itu belum ada kabar bahwa bandara Sam Ratulangi ditutup karena erupsi Gunung Ruang," kata Mama Vivi.

Namun ketika ia mendengar kabar tersebut, ia mulai memanjatkan doa agar perjalanan anaknya dan rombongan DBL Seri Manado berjalan lancar tanpa gangguan.

"Saya pantau terus, bahkan ketika pesawatnya dari Makassar delay pun saya dapat kabar dari Bryan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: