Putin Disebut Berambisi Rebut Sebagian Besar Wilayah Ukraina

Putin Disebut Berambisi Rebut Sebagian Besar Wilayah Ukraina

Vladimir Putin. foto: net--

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut masih berambisi ingin merebut sebagian besar wilayah Ukraina.

Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) Avril Haines pada Rabu 29 Juni 2022. 

Haines mengatakan, bahwa Putin tetap berniat menguasai sebagian besar Ukraina meskipun pasukan Ukraina telah mengalahkan upaya Rusia untuk merebut ibu kota Kyiv pada Februari 2022, hingga memaksa Moskwa mengurangi targetnya dengan merebut seluruh wilayah Donbass. 

"Kami pikir dia secara efektif memiliki tujuan politik yang sama dengan sebelumnya, yaitu dia ingin menguasai sebagian besar Ukraina," kata Haines dikutip dari Reuters. 

BACA JUGA:Wow! Penelitian Ungkap Fakta Gurita Punya Gen Kecerdasan Mirip Seperti Manusia, Begini Penjelasannya

Haines menegaskan, bahwa pasukan Rusia bagaimanapun telah sangat terdegradasi oleh lebih dari empat bulan pertempuran sehingga tidak mungkin mereka dapat mencapai tujuan Putin dalam waktu dekat.

"Kami melihat keterputusan antara tujuan militer jangka pendek Putin di bidang ini dan kapasitas militernya, semacam ketidaksesuaian antara ambisinya dan apa yang dapat dicapai militer," ujarnya.

Menurutnya, pasukan Putin sudah sangat terdegradasi oleh pertempuran sehingga mereka kemungkinan hanya dapat mencapai keuntungan tambahan dalam waktu dekat. 

"Gambarannya tetap sangat suram dan sikap Rusia terhadap Barat semakin keras," ucapnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri pada pekan ini telah mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya, bahwa dia ingin perang berakhir pada akhir tahun. 

"Saya menganggap, bahwa miliaran dollar AS senjata modern yang dipasok oleh AS dan negara-negara lain ke pasukan Ukraina mungkin tidak akan memberi mereka kemampuan untuk membalikkan keadaan melawan Rusia dalam waktu dekat," ungkapnya. 

Haines mengatakan, badan-badan intelijen AS melihat tiga skenario yang mungkin terjadi dalam perang Rusia-Ukraina ke depan. 

"Skenario yang paling mungkin adalah konflik sengit di mana pasukan Rusia membuat keuntungan tambahan, tanpa kesulitan," ujarnya. 

BACA JUGA:Tak Terima Fabio Quartararo Dijatuhi Pinalti Manajer Yamaha Naik Banding, Lin Jarvis Ungkap Hal Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads