Bangku Kosong PPDB Jawa Barat Tahap 2 Ada 33 Ribu

Bangku Kosong PPDB Jawa Barat Tahap 2 Ada 33 Ribu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau sekaligus memastikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 di Jabar berlangsung adil dan transparan.--

BANDUNG, DISWAY.ID-Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan bahwa ada sekitar 33 ribu bangku kosong pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022 tahap dua. 

Dedi Supandi menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi di tahap dua ini, terdapat 153.555 siswa yang keterima baik di sekolah swasta maupun negeri.

Rincian bangku kosong PPDB Tahap 2 Jawa Barat, dari kuota 187 ribuan yang diterima 153.555 siswa. Sedangkan pendaftar total 288.092 siswa. 

“Kalau kita evaluasi yang tahap 2 ini, dari 288.092 pendaftar dengan kuota sebanyak 187 ribuan, yang keterima di PPDB tahap dua ini ada 153.555 orang siswa,” katanya saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 14 Juli 2022. 

BACA JUGA:Catat, Daftar Ulang PPDB Jabar Tahap 2 Mulai 11 Juli 2022, Simak Penjelasannya

Sisi lain Dedi menilai, jumlah tersebut membuat kuota yang disediakan pemerintah provinsi Jawa Barat tidak seimbang dengan jumlah pendaftar. 

Yakni dari 187 ribu kuota yang disediakan, hanya terisi 153.555 pendaftar yang diterima. Sehingga masih ada kekosongan bangku sekitar 33 ribuan.

“Itu seharusnya seimbang (antara kuota dengan jumlah yang keterima), dan ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa-siswa di Jabar yang seolah-olah sekolah itu tertuju ke titik-titik tertentu. Maka ini buktinya masih ada kuota yang masih kosong,” ungkapnya

Selain hal tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan PPDB tahun ini, pihaknya juga telah melakukan inovasi baru yang tergabung kedalam program sekolah swasta. 

“Sekolah Swasta Peduli Kaum Dhuafa dan Keluarga Tidak Mampu”. ” Ini sudah berjalan di Bandung dan Cimahi itu sudah ada 126 sekolah (swasta) dengan kuota 809 orang,” ujarnya

“Jadi sekarang ini dengan meningkatnya keluarga tidak mampu karena panedmi covid 19 selama 2 tahun, maka saya melakukan inovasi bagaimana mengajak yayasan sekolah di swasta agar ikut program tersebut, dan kami juga berharap sekolah swasta dapat menyediakan layanan untuk menggeratiskan kepada keluarga tidak mampu,” imbuhnya. (San/JabarEkspres)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: