Satgas Cacar Monyet Berikan Rekomendasi Pada Nakes dan Masyarakat Setelah Dinyatakan Darurat Global oleh WHO
Cacar monyet menjadi darurat global oleh WHO, Satgas memberikan rekomendasi kepada Nakes. --
Kedua, hindari kontak langsung dengan hewan penular Monkeypox yang diduga terinfeksi Monkeypox, seperti hewan pengerat, marsupial, primata non-manusia baik hewan mati ataupun hidup.
BACA JUGA:Transaksi Wajib Pajak Akan Beralih Pakai NIK, NPWP ke Mana? 3 Hal Ini Perlu Diketahui
BACA JUGA:Ini Penjelasan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Naikkan Tarif Masuk Pulau Komodo dan Padar
Ketiga, membiasakan diri untuk mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar. Keempat, pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan dirinya ke tenaga kesehatan.
"Jika mengalami gejala, segera memberitahukan kepada tenaga kesehatan serta menginformasikan riwayat perjalanannya kepada tenaga kesehatan," katanya.
Kelima, jika seseorang mengalami ruam, disertai demam atau gejala klinis mencurigai infeksi Monkeypox, segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
BACA JUGA:Reaksi Tegas Polri saat Roy Suryo Kepergok Kumpul Bareng Komunitas Mobil, Ternyata...
Keenam, jika seseorang mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable, dan konfirmasi segera isolasi diri hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan kontak erat dengan orang lain selama periode infeksius.
"Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala Monkeypox," imbuhnya.
Ketujuh, pada ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien Monkeypox dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin.
Kemudian yang terakhir adalah menghimbau kepada warga untuk sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala Monkeypox ataupun memiliki kontak dengan pasien Monkeypox.
BACA JUGA:Pengacara Putri Chadrawathi Minta Asesmen dari Hasil Psikolog Pribadi, LPSK: Kami Mandiri
Sebagai informasi, awal Mei 2022, beberapa negara telah melaporkan kasus Monkeypox yang terjadi pada pasien tanpa riwayat bepergian ke daerah Afrika Barat atau Afrika Tengah, daerah dimana terjadi endemik virus Monkeypox.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: