Komnas Perempuan Bongkar Asal Dugaan Kekerasan Seksual Putri Candrawathi Oleh Brigadir J di Magelang
Bharada E menjelaskan bahwa dirinya melihat seorang wanita menangis keluar rumah Sambo setelah Putri Candrawathi masuk kedalam rumah--
JAKARTA, DISWAY.ID – Dugaan pelecehan seksual kembali mengehebohkan setelah Komnas HAM menyampaikan dalam salah satu rekomendasinya kepada kepolisian terkait dengan kasus penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Andy Yentriyani selaku Ketua Komnas Perempuan bongkar asal dari dugaan kekerasan seksual putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang.
Andy mengungkapkan bahwa informasi mengenai kejadian di Magelag baru dapat terungkap setelah Ferdy Sambo mengatakan kepada Putri Candrawathi untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada pihak penyidik.
BACA JUGA:Wow Ferdy Sambo Tulis Surat Yakini Brigjen Hendra Tak Rusak CCTV, Kadiv Humas Polri Bereaksi
BACA JUGA:Secarik Surat Ferdy Sambo Jelaskan Peran Brigjen Hendra Kurniawan Dalam Pembunuhan Brigadir J
“Hal ini yang sempat kami sampaikan beberapa waktu lalu, seringkali pihak perempuan sering kali mengambil keputusan tidak atas dasar dari dirinya sendiri, namun berdasarkan dorongan dari pihak yang dominan dalam hidupnya,” tambah Andy.
Menurut Andy, mengenai benar atau tidaknya terjadi pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J saat di Magelang itu adalah sebuah permasalahan yang harus diselidiki lebih jauh oleh penyidik.
Andy juga menjelaskan bahwa dugaan ini akan menjadi sangat sulit diterima oleh berbagai pihak terutama pihak kelauarga dari Brigadir J, karena sebelumnya isu pelecehan ini telah dianggap sebagai obstruction of justice.
BACA JUGA:Putin Tak Hadiri Pemakaman Gorbachev di Area Makam Pemimpin Rusia
Dalam melakukan assessmen, kami melakukan dengan berbagai pendekatan khusus terhadap Putri Candrawathi berdasarkan statusnya yang ditetapkan oleh pihak penyidik.
Menangapi hal ini, Nelson Panjaitan selaku kuasa hukum dari keluarga Brigadir J mengatakan bahwa terkait dengan rekomendasi ini membuat kami dan keluarga semakin binggung.
“Kami sebagai yang mewakili keluarga akan selalu siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk dengan isu dugaan pelecehan yang diungkapkan oleh Komnas HAM dalam salah satu rekomendasinya,” tambah Nelson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: