Mantan Presiden Srilanka Kembali Setelah Kabur Karena Krisis Ekonomi ke Thailand

Mantan Presiden Srilanka Kembali Setelah Kabur Karena Krisis Ekonomi ke Thailand

Gotabaya Rajapaksa mantan Presiden Srilanka kembali setelah kabur karena krisis ekonomi ke Thailand. -twitter @NyongesaSande-

Protes terjadi dijalanan selama berbulan-bulan telah membubarkan keluarga politik Rajapaksa yang dulu kuat.

Sebelum Rajapaksa mengundurkan diri, kakak laki-lakinya Mahinda Rajapaksa yang menjabat sebagai Perdana Menteri telah mengundurkan diri.

Selain itu tiga anggota keluarga dekat lainnya mundur dari posisi cabinet Srilanka.

BACA JUGA:Setiap Ucapan Kamaruddin dan Deolipa Soal Kasus Brigadir J Berpotensi Picu Penggiringan Opini dan Kebencian

BACA JUGA:Enea Bastianini Catatkan Waktu Terbaik di FP2 MotoGP Seri 14 San Marino

Presiden Ranil Wickremesinghe yang menggantikan Rajapaksa, telah menindak para demostrasi dan membantu keluarga Rajapaksa serta pendukungnya yang bersembunyi untuk kembali ke politik publik.

Nuzly Hameem, salah satu pemimpin gerakan protes, mengatakan kembalinya mantan presiden seharusnya tidak menjadi masalah selama dia bertanggung jawab.

BACA JUGA:Cody Gakpo Bongkar Saga Transfer ke Manchester United yang Berujung PHP: Saya Merasa Itu Tak Adil

BACA JUGA:Nikita Mirzani Resmi Gabung Jadi Anggota Pemuda Pancasila Banten: Saya Siap Berorganisasi!

“Dia adalah warga negara Sri Lanka sehingga tidak ada yang bisa mencegahnya kembali. Tetapi sebagai seseorang yang menginginkan keadilan untuk sistem yang korup, saya ingin melihat tindakan yang diambil sehingga tegaknya keadilan, mereka harus mengajukan kasus terhadapnya dan meminta pertanggungjawabannya atas apa yang dia lakukan pada negara,” terang Hameem.

“Kami tidak berharap dia melarikan diri. Kami ingin dia mengundurkan diri. Selama dia tidak melibatkan dirinya dalam politik aktif, itu tidak akan menjadi masalah,” tamabah Hameem seperti dilansir oleh aljazeera.com.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads