KSAD Jenderal Dudung Beber Alasan Tak Hadir saat RDP DPR: Itu Perintah Panglima TNI
Jenderal Dudung angkat bicara dan mengungkapkan bahwa hubungan antara dia dengan Jenderal Andika tidak ada masalah.-Facebook-
"Saya sebagai pimpinan (TNI) Angkatan Darat harus mengecek kesiapannya sejauh mana? Karena akan digunakan Panglima TNI di mana, di Papua.
"Kita menyiapkan, kita membina, kita melatih sejauh mana kesiapan itu, nanti akan dipakai Panglima di sana, karena Panglima sebagai pengguna," jelasnya lagi.
Persiapan ini, menurut Dudung, jauh lebih penting karena sebelumnya sempat mengalami penundaan.
"Karena beberapa kali ditunda, saya cek lagi kesiapannya, latihannya bagaimana, kesiapan materilnya bagaimana, itu saya siapkan, itu lebih penting gitu, loh, menurut saya," ungkapnya.
BACA JUGA:Dugaan Penyebab Kecelakaan Rombongan KSAD Dudung Dikonfirmasi, Begini Kata Kadispenad
Sebelumnya beredar anggapan jika ketidakhadiran KSAD mendampingi Panglima TNI saat RDP DPR adalah hal yang tidak lumrah.
Sehingga beredar isu bahwa KSAD Jenderal Dudung dengan Panglima TNI Andika tidak memiliki hubungan yang harmonis.
Sebaliknya, Dudung menanggapi anggapan dan isu tersebut sebagai sebuah ancaman internal.
"Itu yang harus kita waspadai, ancaman-ancaman internal yang suka mengganggu persatuan dan kesatuan Bangsa yang model-model begitu, tuh," katanya.
BACA JUGA:3 Hari Tak Bisa Tidur, Hotman Paris Tegas Tolak Jadi Pengacara Ferdy Sambo: Ada Beberapa Alasan..
Dudung mengaku sempat melakukan komunikasi dengan Jenderal Andika dan menegaskan bahwa internal TNI solid.
"Beliau kan ada kesibukan mau ke luar negeri, saya belum kesempatan. Tapi saya sudah sms-smsan, nggak ada masalah, nggak ada yang dipermasalahkan, lah. TNI Solid!" tegasnya.
Dia menjelaskan, memang kerap ada perbedaan persepsi antara dia dengan Jenderal Andika. Namun, kata dia, hal itu sesuatu yang biasa di dalam sebuah organisasi.
"Kalau ada perbedaan itu biasa, dalam satu organisasi... mungkin saya dengan Wakasad juga ada perbedaan, saya dengan staf saja ada perbedaan, Kasdam dan Pangdam ada perbedaan, pejabat lama dan pejabat baru itu ada perbedaan kebijakan, itu biasa. Jangan dibesar-besarkan, ya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: