Ketua MUI Buka Suara Soal Tewasnya Santri Gontor: Percayalah Pesantren Memegang Amanah

Ketua MUI Buka Suara Soal Tewasnya Santri Gontor: Percayalah Pesantren Memegang Amanah

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis-(Foto: @cholilnafis/Instagram)-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis buka suara soal peristiwa tewasnya santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Jawa Timur.

Cholil Nafis turut prihatin atas insiden tewasnya santri di Gontor dan beberapa kejadian di ponpes lainya.

Cholil menyatakan kejadian ini merupakan di luar kehendak manusia dan kontrol pesantren.

"Mungkin dari sekian ribu bahkan kalau Gontor sekian juta. Inilah mungkin peristiwa yang tidak diinginkan," ujarnya.

BACA JUGA:Dicap Matre Karena Dekat dengan Frans Faisal, Nathalie Holscher Beri Jawaban Menohok

Cholil Nafis menegaskan kepada orang tua untuk tidak perlu takut memasukkan anak ke ponpes.

“Bukan hanya mewarnai Indonesia. Pejabat, wamenlu, menteri agama dan beberapa sektor banyak yang alumni Gontor,” ungkapnya.

Kiai Cholil mengatakan, kalau pun terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di pondok pesantren, hal itu sangat kecil kemungkinan yang di luar batas penjagaan manusia.

BACA JUGA:Kapolri Sebut Bharada E Dijanjikan Sambo Dapat Perlindungan, Tapi Akhirnya Pasrah: Saya Tak Mau Dipecat Pak

“Silahkan bapak ibu, untuk memasukkan (anak) pada pondok pesantren, percayalah pesantren memegang amanah,” ujarnya.

Di sisi lain, Polri terus bersikeras membongkar misteri kematian santri gontor. Diduga santri berinisila AM (17) ini menjadi korban kekerasan.

Anggot Polri dari Polres Ponorogo, Polda Jawa Timur akan bongkar misteri kematiannya dengan memeriksa 18 saksi termasuk dua terduga pelaku.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengungkapkan jika saksi juga berasal dari staf pengasuhan pesantren, dokter, dan beberapa staf IGD rumah sakit pesantren.

BACA JUGA:Status Pintu Air Manggarai Normal, Petugas Siaga Mengantisipasi Tumpukan Sampah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: