Ketua MUI Buka Suara Soal Tewasnya Santri Gontor: Percayalah Pesantren Memegang Amanah
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis-(Foto: @cholilnafis/Instagram)-
"Diduga tindak kekerasan penganiayaan. Kafannya sampai dua kali ganti karena penuh darah. Anak saya umur 17 tahun," ungkap Soimah lagi.
Dalam video tersebut, Soimah mengaku belum membuat aduan ke polisi sebab dirinya merasa takut berhadapan dengan lembaga pondok pesantren dengan nama besar itu.
Hingga anaknya dikubur, tindakan visum pun belum dilakukan.
"Karena pertimbangannya kan lembaga besar, Gontor, Bang," kata dia seraya mengusap air matanya.
Menerima aduan tersebut, Hotman pun meminta kapolda Jawa Timur segera menindak lanjuti dugaan penganiayaan yang menewaskan anak Soimah.
"Halo Bapak Kapolda Jawa Timur ada seorang ibu di Palembang yang mengadu ke Hotman katanya anaknya meninggal di Gontor 1. Mohon dilakukan penyelidikan segara atas meninggalnya anak Ibu Soimah santri Pondok Pesantren Gontor 1. Kita tidak tahu siapa pelakunya," tegas Hotman.
Sementara menanggapi peristiwa tersebut, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo langsung bergerak.
Kapolres menindaklanjuti kasus dugaan santri PMDG asal Palembang bernama AM dianiaya hingga tewas.
"Malam tadi (Senin, red) sudah dilaksanakan pertemuan," ujar AKBP Catur merespons kasus santri Gontor meninggal diduga akibat penganiayaan, Senin 5 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: