Rakornas Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022, Hasto Wardoyo Tekankan 3 Hal

Data-data terbaru harus ada di setiap tahunnya, sehingga petugas di lapangan seperti kader dari BKKBN memiliki kinerja yang sangat luar biasa untuk melakukan pendataan penduduk tersebut.

“Sebelumnya sudah berada data, tapi kita memerlukan data terbaru dengan hal-hal yang terbaru. Dulu asbes sudah menjadi atap yang bagus untuk masyarakat tapi sekarang memiliki masalah seperti gangguan paru yang ditimbulkan dari asbes itu sendiri,” ujarnya.

BACA JUGA:Gebrakan Cerdas Komjen Agus Andrianto Sampai Dua Orang Dekat Ferdy Sambo Balik Arah Bongkar Skandal

BACA JUGA:Tok! Ini 3 Nama Calon Pj Gubernur Dari DPRD DKI Jakarta

BBKBN memerlukan data yang sektoral bukan data yang bersifat general.

“Secara umum data yang ada di BKKBN ini merupakan data yang sangat sektoral, bukan data yang bersifat general. Mungkin kalau BPS memakai Basic data yang sifatnya general tapi memang sebagai penugasan menurut undang-undang,” ujarnya.

Pada tahun 2021, pendataan dari BKKBN mencaai 80 Persen sama dengan 68 juta Kepala Keluarga (KK). 

"Dikunjungi petugas pada masa Pandemi yang dilakukan oleh kader-kader dari BKKBN yang sangat luar biasa,” ucapnya.

Kader-kader itu, sebut Hasto, memiliki fungsi yang sangat penting untuk melakukan pendataan setiap kepala keluarga yang ada di Indonesia.

Sumber: