Sadis, Korban Pembantaian OPM Berhasil Dievakuasi, 4 Orang Tewas 2 Hangus Dibakar

Sadis, Korban Pembantaian OPM Berhasil Dievakuasi, 4 Orang Tewas 2 Hangus Dibakar

Ilustrasi kelompok teroris KKB Papua.-Palpos.id-Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Junov Siregar menyampaikan, bahwa tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 13 pekerja Trans Papua yang menjadi korban penyerangan kelompok TPNPB-OPM di Kampung Majnik, Distrik Moskona Barat.

Ke 13 korban tersebut kini telah berhasil dievakuasi ke Kota Bintuni, Papua Barat. Empat korban di antaranya meninggal dunia.

"Proses evakuasi berlangsung aman dan lancar. Butuh empat sampai lima jam dari Kota Bintuni ke lokasi kejadian," kata Junov dikutip Sabtu 1 oktober 2022. 

"Semua korban kita evakuasi kecuali satu korban perempuan yang masih dalam pencarian," sambungnya.

BACA JUGA:Daftar 23 Pemain Indonesia di Kualifikasi Piala AFC U-17 2023

Junov menambahkan, untuk sebagian korban selamat langsung mendapat penanganan medis, termasuk korban yang terkena tembakan. 

Sementara dua dari empat korban tewas pembantaian OPM ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

"Empat korban meninggal mendapat banyak luka bacokan, dua di antaranya juga dalam kondisi hangus," ujarnya.

Meski sempat memanas, Junov memastikan kondisi Distrik Muskona hingga malam ini dalam keadaan kondusif. 

Pengamanan dilakukan di Distrik tersebut, juga dibantu dengan adanya keberadaan Pos Yonif 136.

"Untuk Kabupaten Bintuni juga kita pastikan aman hingga malam ini. Kami bersama Kodim/1806 dibackup Brimob akan tetap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

BACA JUGA:Ini Kronologi 12 Pekerja Jalan Trans Papua Barat Dihujani Peluru Akibat Serangan OTK, 4 Orang Meninggal Dunia?

Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) dan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) mengecam aksi pembantaian yang dilakukan OPM terhadap empat warga sipil yang merupakan pekerja proyek Jalan Trans Papua Barat pada Kamis 29 September 2022. 

Ketua DPRPB Orgenes Wonggor menyebut, tindakan OPM tersebut sangat tidak manusiawi serta bertentangan dari nilai adat dan agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: