Serahkan Sertifikat Halal Kepada UMKM, Khofifah: ISNU Menjawab Persoalan Umat
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sertifikat halal kepada pelaku UMKM binaan ISNU Jatim di kampus Unisma Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. -ISNU Jatim-
MALANG, DISWAY.ID - Indonesia terus berbenah untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Provinsi Jawa Timur termasuk yang mempersiapkan diri dengan masif. Sabtu, 1 Oktober 2022, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan sertifikat produk halal kepada perwakilan pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Penyerahan sertifikat itu dilakukan pada kegiatan Festival Produk Halal Jatim Bangkit di Gedung Bundar Al-Asy’ari Universitas Islam Malang (Unisma). Pelaku UKM yang menerima sertifikat tersebut telah mengikuti pelatihan pendampingan Proses Produk Halal (PPH) dari Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur.
"Hari ini kita menemukan ISNU Produktif, ISNU yang melayani, dan ISNU yang menjawab persoalan umat. Ini adalah Format yang kita harapkan. Bagaimana anfa'uhum linnas ada di dalam ekonomi produktif. Mudah-mudahan ini bagian dari penguatan perwujudan nahdlatut tujjar atau kebangkitan pedagang," ujar Khofifah.
Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa menyerahkan sertifikat halal kepada pelaku UMKM binaan ISNU di kampus Unisma Malang. -ISNU Jatim-
ISNU Jatim sangat aktif melakukan pelatihan pendampingan fasilitasi produk halal kepada UKM. Bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Khofifah meminta, selain sertifikasi halal, ISNU juga perlu melakukan pendampingan pelaku UMKM menuju ranah digital.
"Kalau melihat prediksi Jack Ma tahun 2030, sebanyak 99 persen UMKM dunia akan berjalan secara online. Selain itu, UMKM dunia tahun 2030 juga 85 persen akan berjalan melalui platform e-commerce. Jadi PR berikutnya adalah bagaimana digitalisasi UMKM dan menyiapkan platform," katanya.
Selain itu, kata Khofifah, sebaiknya ISNU Jatim sudah mulai menyiapkan pemetaan terkait produk halal di Jatim. Apalagi, jaminan halal saat ini sudah diakui oleh WTO (World Trade Organization) yang artinya betapa peran ISNU Jatim dengan menyiapkan pendampingan produk halal merupakan program yang luar biasa.
"Oleh karena itu, bahwa apa yang dilakukan ISNU Jatim dengan menyiapkan pendamping PPH bisa menjadi referensi provinsi-provinsi lain di Indonesia," terangnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Ketua ISNU Jatim Prof M. Mas'ud Said MM PhD di acara pembukaan Festival Produk Halal Jatim di kampus Unisma, Malang, 1 Oktober 2022. -ISNU Jatim-
Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa mengatakan, dengan disiapkannya kader-kader PPH melalui ISNU Jatim diharapkan dapat mempermudah akses sertifikasi halal bagi para pelaku usaha mikro dan usaha kecil di Jawa Timur.
Tren dunia saat ini, kata Ali, adalah perubahan dari ekonomi konvensional menuju ekonomi syariah. Maka menurutnya, Indonesia harus mempersiapkan untuk dapat menjadi pemain utama dalam pasar ekonomi syariah dunia, bukan hanya menjadi konsumen dalam industri halalnya.
BACA JUGA:Latih 3.650 Pendamping Produk Halal, ISNU Jatim Terima Dua Rekor Muri
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri berharap program pendampingan sertifikat halal yang digagas oleh ISNU dan gubernur Jawa Timur ini dapat menggerakkan pasar UMKM halal di Indonesia. Baik dalam bidang makanan hingga fashion.
“Mari kita bersinergi untuk membuat ISNU menjadi terdepan dalam menggiatkan produk halal di Indonesia dan global,” ujar Maskuri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: