Kecaman PSSI Imbas Kerusuhan 'Berdarah' Kanjuruhan Malang, Iwan Bule: Kami Minta Maaf

Kecaman PSSI Imbas Kerusuhan 'Berdarah' Kanjuruhan Malang, Iwan Bule: Kami Minta Maaf

Kang Emil mengatakan jangan demi rating TV korbankan sporter, di mana PSSI, PT LIB, dan Host Broadcaster menolak saran Polisi untuk memajukan jadwal pertandingan.--Twitter/@akmalmarhali

JAKARTA, DISWAY.ID - PSSI kecam kerusuhan berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sesalkan adanya insiden kelam tersebut. Kabarnya korban jiwa berjatuhan dalam peristiwa 'berdarah' di Kanjuruhan ini.

Peristiwa kelam ini ini imbas dari kericuhan usai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3

Ribuan suporter Arema FC turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah.

BACA JUGA:Persiapan 2 Minggu, Luis Milla Optimis Persib Bisa Kalahkan Persija

BACA JUGA:Kanjuruhan Berdarah, Puluhan Aremania Meninggal

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," ucap Iwan Bule, dilansir dari laman resmi PSSI.

PSSI kemudian mengambil sikap dengan memberikan hukuman untuk Arema FC.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.

BACA JUGA:Mencekam! Begini Kronologis Saat Pemain Persebaya Dievakuasi dari Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

BACA JUGA:Perintah Tegas Ketum PP ke Kader Jika Anies Baswedan Capres 2024

Sekjen PSSI, Yunus Nusi juga mengungkapkan pihaknya akan melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan.

‘Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: