Javier Roca Sebut Tindakan Polisi di Stadion Kanjuruhan Sudah 'Melampaui Batas'
Javier Rocha Miris Melihat Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang-PERSIK FC-Instagram
JAKARTA, DISWAY.ID - Pelatih Arema FC, Javier Roca memberikan kesaksiannya terhadap tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurut Roca, para penonton 'tewas dalam pelukan pemain' selama tragedi itu berlangsung.
Bahkan Roca juga mengklaim bahwa polisi yang menembakkan gas air mata secara fatal sudah "melampaui" batas tugasnya.
Insiden tragis terjadi di stadion Kanjuruhan di provinsi Jawa Timur saat para penggemar Arema FC yang marah menyerbu lapangan setelah tim mereka kalah 3-2 dari Persebaya Surabaya.
Roca mengatakan bahwa beberapa tim tetap berada di lapangan ketika pertandingan berakhir dan beberapa penggemar bahkan "mati di pelukan para pemain."
"Saat kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi itu. Anak laki-laki lewat dengan korban di tangan mereka," kata pelatih asal Chile itu, dikutip dari laman Cadena Ser pada Selasa, 4 Oktober 2022.
"Saya pikir polisi sudah melampaui batas mereka, meskipun saya tidak berada di luar sana dan tidak merasakan dampaknya," sambungnya.
Kerusuhan itu muncul sebagai salah satu bencana stadion olahraga paling mematikan dalam sejarah.
Pihak kepolisian menyebut bahwa ada lebih dari 323 orang terluka. Para korban diinjak-injak atau dicekik sampai mati.
Roca juga mengatakan bagaimana seluruh tragedi itu terjadi segera setelahnya. Pria berusia 45 tahun ini menghabiskan sebagian besar karirnya di Indonesia.
BACA JUGA:Denny Siregar 'Tertawa' Lihat NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres: Ancur Mina!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: