Sinyal 'Biru' Ditendang dari Koalisi Menguat, Relawan Minta Jokowi Rombak Kabinet
Ilustrasi: Presiden Jokowi dengan Surya Paloh-Syaiful Amri/Disway.id-disway.id
Semenatara itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyesalkan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan soal 'biru' lepas dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Willy mengatakan bahwa jika konteks pernyataan Hasto didasarkan pada pendeklarasian Anies Baswedan sebagai capres oleh NasDem, dia menyayangkan absennya Gerindra dalam pernyataan Hasto.
“Ini ekspresi dari omongan yang bersangkutan, itu yang kemudian sangat disesalkan omongan itu keluar, karena kalau kita lihat yang mendeklarasikan capres itu bukan hanya NasDem,” kata Willy
“Tapi juga Gerindra sudah mendeklarasikan Pak Prabowo. Apakah omongan tersebut keluar terhadap Pak Prabowo? Kan tidak terjadi,” jelasnya
Lebih lanjut, Willy bilang, pernyataan yang dilontarkan oleh Hasto adalah politik rendahan.
“Maka kemudian, ini narasi minor seperti ini, kalau saya menggunakan bahasa Bung Karno, ini politik rendahan, politik yang hanya seputar kekuasaan kementerian semata, politik yang hanya berbicara lingkar kekuasaan semata,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengajak semua partai politik untuk membangun suasana politik yang baik.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal "biru" lepas dari pemerintahan presiden saat menjelaskan tentang lukisan Peristiwa 10 November 1945 di kantor DPP PDIP.
Dia mengibaratkan partai biru dengan insiden perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato pada 1945 silam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: