Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Fokus Dalami Sistem Pengawasan

Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Fokus Dalami Sistem Pengawasan

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) soroti bagaimana pengawasan dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan seharusnya pihak pengawas mengecek dan memastikan keadaan lokasi sebelum dilangsungkannya pertandingan.

"Termasuk juga sistem pengawasan, itu kan ada pengawas yang datang dua hari H-2 yang melihat bagaimana mengecek jalannya pertandingan itu akan berlangsung," katanya kepada awak media.

BACA JUGA:Kapolda Jatim Diganti, Irjen Pol Nico Afinta Jadi Sahlisosbud Kapolri

"Itu yang juga penting untuk didalami, itu medkom itu pengawas yang harus mengawasi seluruh persiapan pertandingan. Itu yang juga didalami," tambahnya.

Diungkapkannya, hal tersebut penting didalami. Bagaimana PSSI dan perangkat terkait mempersiapkan sebelum berjalannya pertandingan?

"Karena enggak bisa kasus ini hanya dilihat sepotong-sepotong, ya harus lengkap termasuk juga pengawasan yang dilakukan oleh PSSI, oleh perangkat PSSI atau perangkat Lead yang datang dua hari sebelum hari H, itu juga harus dilihat, nah itu yang sekarang kita sedang dalami," ungkapnya.

"Yang kedua yang juga nggak kalah pentingnya memang manajemen terkait kuota. Manajemen terkait kuota yang ada di stadion itu, itu juga yang menambah konteks dalam melihat peristiwa ini." tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, terdapat beberapa fakta baru yang ditemukan Komnas HAM terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BACA JUGA:Banjir dan Longsor di Lebak: Ratusan Rumah Terendam, 3 Jembatan Rusak

Di antaranya soal situasi kepanikan suporter di pintu keluar stadion setelah penembakan gas air mata

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan tembakan ke arah tribun penonton telah menyebabkan kepanikan luar biasa pada suporter Arema Malang. Mereka lalu berhamburan berupaya keluar dari jebakan gas air mata yang mulai penuhi tribun penonton. 

"Kan kondisi ini terjadi setelah ricuh, apalagi kericuhan itu banyak pihak yang memberikan keterangan kepada kami itu akibat gas air mata membuat panik dan lain sebagainya sehingga terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu," katanya kepada awak media, Kamis 6 Oktober 2022. 

Sayangnya, upaya bersama para suporter untuk keluar dari dalam stadion itu menyebabkan penumpukan di pintu keluar yang terbuka sempit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: