Buka Layanan Pengaduan, Heru Sebut Masih Ada Warga yang Keluhkan Masalah Sertifikat Tanah

Buka Layanan Pengaduan, Heru Sebut Masih Ada Warga yang Keluhkan Masalah Sertifikat Tanah

Heru Budi Hartono menyebutkan, masih banyak masyarakat yang mengeluhakan masalah sertifikat tanah. -Istimewa/Intan Afrida Rafni-disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebut, masih banyak masyarakat yang mengeluhakan masalah sertifikat tanah

Hal itu dirasakan oleh Heru saat meninjau langsung layanan pengaduan warga di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Oktober 2022.

Melalui tinjauan tersebut, Ia mengatakan bahwa masih masyarakat yang hingga saat ini sertifikatnya belum ditanda tangani oleh pihak kelurahan. 

"Masalah tanah untuk sertifikat kira-kira seperti itu, masih ada tertunda tanda tangan pak lurah, pak lurahnya sudah pindah ini sudah di koordinasikan," ujar Heru saat ditemui media. 

BACA JUGA:Survei Lokasi Acara Pernikahan Kaesang Pangarep, Jokowi Bawa 5 Menteri, Dimana?

Diketahui, ini merupakan hari kedua dibukanya layanan pengaduan secara langsung di Pendopo Balai Kota. 

Saat pertama kali dibuka, banyak warga yang berdatangan untuk menyampaikan atau mengadukan keresahaannya yang terjadi di DKI Jakarta, salah satunya sertifikat tanah. 

Tidak hanya itu, ada juga warga DKI Jakarta yang mengadukan masalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

"Terus ada yang IMB belum bisa terbit karena ketahuan aturan ya. Tapi dicek sudah bisa," jelas Heru. 

Ia mengaku, sejak dibukanya pelayanan tersebut, yaitu Selasa, 17 Oktober 2022, banyak warga yang senang dengan pelayanan terbuka ini. 

"Bagus mereka senang datang ke sini," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres). 

BACA JUGA:Israel Geram ke Australia, PM Lapid: Keputusan yang Gegabah!

Heru menjelaskan banyak warga yang datang untuk mengadu secara langsung atau berkonsultasi terkait penggunaan aplikasi Jakarta Kini (JAKI), platform untuk beragam kebutuhan DKI Jakarta. 

"Ada beberapa warga mengadu, tapi tak ajarin sistem JAKI. Jadi ada satu dua warga minta diajarin kita ajarin," ujar Heru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: