Heru Blusukan ke Waduk Pluit Usai Curhat ke Basuki, Air Masuk Langsung Buang ke Laut
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau waduk pluit. -Pemprov DKI Jakarta-Disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI JAKARTA Heru Budi Hartono santai tapi pasti. Ini terlihat dari caranya berkerja. Cepat, tanpa marah-marah, menembar senyum. Fokusnya benar-benar membenahi JAKARTA. Terlebih memasuki ancaman banjir yang sebarannya merata hingga daerah satelit Ibu Kota.
Gerak cepat antisipasi musim penghujan menjadi fokus Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Langkah kerjanya pun tak sendiri, ia menggandeng Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi.
Tujuan kedatangan ini juga untuk merespon langsung hasil perbincangan sebelumnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di sekitar rumah pompa tersebut.
"Pertama, ini (respon kita) dari hasil diskusi dengan Pak Menteri PUPR (Basuki), terkait NCICD, lalu memastikan pompa. Tadi ada bantuan pompa dari Jepang (JICA), yang gunanya untuk menambah debit (air) untuk dibuang ke laut. Lalu kita ingin semua instalasi pompa berjalan, sudah ada 10 pompa di sana," ujar Heru.
Di samping itu, Pj Gubernur Heru juga mengatakan jika masih ada beberapa tugas yang harus dibereskan terkait pengelolaan tata air di Jakarta, terutama dari masukan dan saran Kementerian PUPR.
BACA JUGA:Tancap Gas, Sehari Dilantik Heru Blusukan ke Kali Ciliwung Fokus Redam Banjir Jakarta
"Ada beberapa tugas yang perlu dibereskan yang diminta oleh Menteri PUPR, dan ini sedang kita bahas juga. Nanti ini kita juga bicarakan sama KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan bicara juga dengan Kementerian Perhubungan, terkait dengan aktivitas kapal di pelabuhan. Berikutnya NCICD Sunda Kelapa, yang rencana induk pelabuhannya adalah kewajiban Pelindo. Nanti kita diskusikan untuk mempercepat rencana induk pelabuhannya," papar Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas SDA (Sumber Daya Air) DKI Jakarta, Yusmada Faizal menjelaskan bahwa sejauh ini program NCICD masih terus berjalan untuk meminimalisir potensi kenaikan permukaan air laut. Ia menjelaskan selain fokus di kawasan Pluit, pada tahun ini juga akan menyelesaikan hingga kawasan Muara Angke.
"NCICD ini terus jalan, ini kewenangan dari PUPR sepanjang 11 kilometer, serta bagian kita yang dari provinsi sepanjang 22 kilometer. Semuanya sedang berjalan, jadi fokusnya di daerah Pluit tadi. Tahun ini kita juga fokuskan ke Muara Angke, mungkin sampai 2026 menyelesaikan NCICD," pungkas Kadis SDA Yusmada.
Perlu diketahui, Waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air sekitar 3,29 juta meter kubik (m3) dan dilengkapi dengan Pompa berkapasitas 49 m3 per detik.
BACA JUGA:Perbedaan Heru dan Anies Mulai Kelihatan Urus Jakarta, Gak Pakai TGUPP Maksimalkan Peran OPD
Terdapat 10 (sepuluh) pompa di Waduk Pluit yaitu:
Tiga Pompa Pluit Timur (P1):
- Kapasitas: 3x5 m3/detik = 15 m3/detik o 4 (Empat) Pompa Pluit Tengah (P2)
- Kapasitas: 4x4 m3/detik = 16 m3/detik
Tiga Pompa Pluit Barat (P3)
- Kapasitas: 3x6 m3/detik = 18 m3/detik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: