Kemenag Gelar Pelatihan Kurikulum Merdeka : Penting, Sebagai Respon Terhadap Perkembangan Zaman

Kemenag Gelar Pelatihan Kurikulum Merdeka : Penting, Sebagai Respon Terhadap Perkembangan Zaman

Kepala Badan Litbang dan Diklat, Suyitno -Kemenag RI -

JAKARTA, DISWAY.ID-Kementrian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kegamaan Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan pelatihan Kurikulum Merdeka bagi guru madrasah pada 26 Oktober hingga 6 November 2022 nanti. 

Kepala Badan Litbang dan Diklat, Suyitno menyatakan bahwa Pelatihan Kurikulum Merdeka melalui LMS ini dimaksudkan agar semua stakeholder madrasah bisa mengikuti pelatihan.

Adapun Pelatihan Kurikulum Merdeka dilakukan secara massif melalui Learning Manajemen System (LMS) PINTAR. 

BACA JUGA:Apa Itu Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Pengertian dan Keunggulannya Dibandingkan Kurikulum Terdahulu

"Pelatihan Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk memberi ruang kebebasan bagi siapapun pembelajar sejati. Pelatihan ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas tinggi. Konten dan materi serta metodenya memungkinkan peserta merdeka belajar, sesuai waktu dan kebutuhan pengembangan diri," tuturnya Rabu 19 Oktober 2022. 

Dalam keterangannya Suyitno menambahkan, Pelatihan Kurikulum Merdeka ini sangat penting sebagai bagian dari respon terhadap perkembangan zaman. 

"Kurikulum merdeka sesuai dengan watak pendidikan yang hakikatnya memerdekakan manusia. Potensi, fitrah azali, dan kebebasan belajar yang dimiliki pelaku pendidikan (guru dan murid) bisa berkembang optimal. Kurikulum merdeka bukan hanya menstimulasi merdeka belajar, tapi juga merdeka mengajar," ujarnya.

BACA JUGA:Nadiem Makarim Akan Terapkan Kurikulum Merdeka di 400 Ribu Sekolah Tahun Ini

Menurut Suyitno, peserta pelatihan mendapatkan materi Kurikulum Merdeka secara lebih detail.

Pelatihan menyajikan beragam konten yang diperlukan untuk proses pembelajaran yang memerdekakan. 

“Bagi guru, mengikuti pelatihan mandiri ini akan mengajari diri sendiri bahwa belajar perlu kesadaran, kesiapan, kebebasan, pendalaman, dan berorientasi hasil. Melalui pelatihan ini diharapkan guru memiliki wawasan, ketrampilan, dan sikap yang sesuai dg tantangan pendidikan saat ini.  Keleluasaan  memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,” jelasnya.

Sementara Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan, Pelatihan Kurikulum Merdeka melalui LMS PINTAR ini diselenggarakan bekerja sama dengan Direktorat Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 

“Pelatihan Kurikulum Merdeka ini diselenggarakan bekerjasama dengan Direktorat KSKK Madrasah, karena secara materi, tanggung jawab pengembangan isi kurikulum satuan pendidikan di madrasah ada di direktorat,” tuturnya.

BACA JUGA:Mengenal Metode dan Penerapan Kurikulum Merdeka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: