Anak Buah Prabowo Ngopi Bareng Matangkan Koalisi Gerindra-PKB pada Pilpres 2024
Tiga kader Partai Gerindra membahas sejumlah agenda kalah satunya Pilpres 2024 yang akan berkoalisi dengan PKB-Tangkapan layar/video/Zeng Wei Zian-Disway.id
Dari data SMRC Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen.
Disusul Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen. Sedangkan Anies Baswedan yang awalnya 11,2 persen menjadi 14,4 persen.
BACA JUGA:Gerindra Ngarep Jokowi Dampingi Prabowo, P3S: Irasional dan Bikin Geli
“Kondisinya seperti sekarang,berat bagi PDI Perjuangan untuk mencalonkan Puan,” jelas Saiful Mujani dalam keterangan tertulis.
Nah, jika PDIP tetap memaksakan Puan untuk maju bertarung dengan Prabowo dan Anies, maka data survei menunjukkan Puan tertinggal jauh dan tidak kompetitif.
Puan tidak memiliki kemampuan untuk menyalip Prabowo dan Anies, apalagi Ganjar Pranowo yang notabene kader PDIP.
“Jika Puan yang dicalonkan, sangat jauh gapnya. Akan sangat berat,” jelasnya.
BACA JUGA:Capres 2024 Gerindra Sudah Pasti Prabowo Subianto, Cawapresnya Muncul Beberapa Nama
Kok bisa? SMRC ternyata memiliki hasil simulasi. Ada tiga kandidat yang maju dalam Pilpres mendatang yakni Puan Maharani, Prabowo dan Anies.
"Puan hanya mendapat 10,1 persen bahkan turun 7,8 persen. Untuk Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen sedangkan Anies yang awalnya 28,1 persen menjadi 27,5 persen," jelasnya.
Lalu apa risikonya jika Puan Maharani tetap dipaksakan maju sebagai capres.
Kerugian bagi PDIP pertama, kemungkinan kalah sangat besar. Kedua, untuk bangkit lagi memenangkan Pemilu dan Pilpres juga sangat besar.
BACA JUGA:Pilgub DKI Jakarta 2024, Pengamat: Saya Lihat Gerindra Bakal Gaet Gibran dan Usung Ahmad Riza Patria
"Artinya harapan PDI Perjuangan untuk memiliki presiden lagi menjadi susah," jelas Saiful.
Beda persoalan jika PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar Pranowo. Kemungkinan besar PDI Perjuangan akan memenangi kontestasi Pilpres 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: