Pedagang di Pasar Pramuka Tanggapi Larangan Minum Obat Sirup: Pemerintah Jangan Buru-buru, Buktikan Dulu
Pedagang Farmasi Pasar Pramuka-Bambang Dwi Atmodjo/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID- Pedagang obat-obatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengaku bisa rugi ratusan juta imbas larangan obat sirup.
Pasalnya mereka sudah terlanjur beli produk dalam jumlah banyak.
Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon mengatakan kerugian seluruh pedagang obat sirup di Pasar Pramuka bisa mencapai ratusan juta. Untuk itu ia meminta kejelasan aturan terkait obat cair apa saja yang dilarang.
“Jelas adanya kasus ini kita sebagai pedagang sangat rugi waktu, ketika barang kami ditarik oleh produsen makan kami akan meminta hak-hak kami, dan jika tidak maka kita akan rugi pastinya, dan yang sudah terlanjur beli produk tersebut dalam jumlah banyak pasti akan mengembalikanm,” ujarnya.
BACA JUGA:Etilen Glikol Pada Obat Sirup Merupakan Bahan Baku Pembuat Botol Plastik
“Kerugian kami bukan RP 10-20 juta, tapi bisa ratusan juta,” Tegasnya.
Dia mengatakan, seluruh pedagang yang ada disini mendukung program pemerintah, saya beharap kepada pemerintah jangan terlalu terburu mengambil keputusan dan semuanya harus dipertimbangkan.
“Kita mendukung semua program pemerintah, jangan terlalu terburu-buru merilis yang artinya obatnya ini, kan bisa juga dengan pola hidup dan makanan yang akan mempengaruhi penyakit itu datang, jangan terlalu cepat memvonis semua jenis obat dan vitaminm,” ujarnya.
“Kita berharap kepada pemerintah jangan terlalu terburu-buru mengeluarkan rilis dan harus dibuktikan dulu, diteliti dulu,” Lanjutnya.
BACA JUGA:5 Obat Sirup Parasetamol Ditarik, Pedagang Tagih Obat Pengganti
Obat sirup parasetamol yang dilarang oleh pemerintah menjadi obat andalan sebelumnya, disamping harganya yang terjangkau murah tapi sangat ampuh meredakan demam.
“Jenis-jenis parasetamol ini banyak dicari orang untuk meredakan sakit demam, obat-obat ini sangat terjangkau sekali ya dari 4 ribu sampai 15 Ribu, dan obat-obatan sirup ini sangat laku keras di pasaran, karena murah dan bagus,” katanya.
Dia mengatakan, semua pedagang disini sangat bingung kenapa tiba-tiba obat ini dilarang, dan terpapar kandungan Etilen Glikol, dia menambahkan apakah anak-anak yang terpapar penyakit gangguan ginjal itu setelah minum obat parasetamol sirup yang dilarang atau ada hal lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: