Angka Inflasi Ditekan, Stok Pangan di Banten Dipastikan Aman
PJ Gubernur Banten, Al Muktabar -Rafi Adhi Pratama-
JAKARTA, DISWAY.ID - Angka inflasi di Banten pada triwulan ke empat tahun 2022 ini berhasil ditekan agar tidak mengalami pelonjakkan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, pada bulan Oktober 2022 angka inflasi di Banten year on year (yoy) sebesar 5,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,70.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan hal tersebut berkat kerja keras serta kolaborasi semua pihak termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
BACA JUGA:BI: Inflasi Oktober 2022 Diperkirakan Tembus 5,8 Persen, Ini Biang Keroknya
BACA JUGA:Anggota Komisi XI DPR Ingatkan Sektor Pangan Penyumbang Inflasi Tertinggi
"Kota Cilegon deflasi 0,26 persen dan Kota Tangerang 0,13 persen. Ini tadi diapresiasi oleh Bapak Mendagri," katanya kepada awak media.
Dijelaskannya, apa yang diantisipasi oleh Pemerintah pusat terhadap sektor-sektor yang berpotensi menjadi penyumbang kenaikan angka inflasi terus dilakukan pengawasan dan Pemprov Banten melakukan berbagai langkah dalam upaya untuk menekan angka inflasi tersebut.
"Seperti banyak yang terjadi di beberapa daerah, beras menjadi salah satu sektor penyumbang naiknya angka inflasi. Namun untuk di Banten sendiri alhamdulillah masih aman," ucapnya.
Data BPS menyebutkan, sepanjang tahun 2021 Provinsi Banten masuk pada 10 besar daerah yang menjadi produsen beras nasional, dimana stok yang dicapai sekitar 1,60 juta ton GKG. Jumlah itu berdasarkan hasil luas panen padi sebesar 318,25 ribu hektar, dengan luas panen tertinggi pada bulan Maret sebesar 84,04 ribu hektar.
BACA JUGA:Bank Indonesia Perkirakan Tingkat Inflasi Tahun 2022 di Atas Level 4 Persen
Sedangkan, untuk pemenuhan kebutuhan cabe yang menjadi penyumbang meningkatnya angka inflasi, Pemprov Banten bersama tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) secara gencar dan masif melakukan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami cabe dan beberapa sayuran bermanfaat lainnya.
"Untuk komoditi pangan di Banten kondisinya cukup baik. Saat ini yang menjadi konsen kami lebih kepada sektor transportasi, karena itu yang menjadi pemicu angka inflasi di Kota Serang cukup tinggi yakni sebesar 7,54 persen," ungkapnya.
Al Muktabar mengaku pihaknya akan mengecek kembali apa yang perlu dilakukan intervensi. Karena sesungguhnya penyesuaian harga kemarin itu sejatinya sudah membentuk harga baru saat ini. Mestinya tidak menjadi persoalan.
"Ini mau langsung kita tindaklanjuti. Tapi secara umum kondisi di Banten cukup baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: