Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Komisi X DPR RI Pertanyakan Peran Kampus

BOGOR, DISWAY.ID-- Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dikabarkan terjerat dengan pinjaman online (pinjol) yang sedang marak beberapa waktu ini. 

Menanggapi hal tersebut, Yatri Indah Kusumastuti selaku Kepala Biro Komunikasi IPB mengungkapkan, kampus IPB mendirikan posko pengaduan untuk menandani peristiwa yang tengah terjadi di tengah-tengah mahasiswanya.

BACA JUGA:Sarapan Bareng Anies Baswedan Berimbas, Begini Reaksi Gibran Rakabuming saat Namanya Trending

BACA JUGA:Fakta Baru 1 Keluarga Meninggal di Kalideres, Korban Pernah Coba Pinjam Rp 50 Juta ke Tukang Jamu

Pihak IPB tengah melakukan pengumpulan data dan pemeriksaan ulang melalui perwakilan dekanat masing-masing fakultas.

“Dan saat ini kami melalui wakil dekan di setiap fakultas sedang crosscheck satu-satu. Masing-masing yang datanya sudah lengkap, sudah dapat, kita dapat kontaknya itu akan kami telusuri,” ujar Yatri kepada wartawan, Senin 14 November 2022 kemarin.

BACA JUGA:Soal Pemekaran Kelurahan Kapuk, DPRD DKI: Wasting Time!

BACA JUGA:Heboh Mayat Dalam Peti Hidup Lagi, RSUD Kota Bogor Jelaskan Kronologi Pasien

Di sisi lain, Yatri meminta kepada seluruh mahasiswa yang merasa menjadi korban penipuan pinjol ini untuk segera melaporkan diri melalui posko pengaduan atau help center. 

Mahasiswa juga dapat melaporkan melalui direktorat kemahasiswaan melalui asisten direktur pengembangan karakter secara langsung.

BACA JUGA:Seorang Istri di Kontrakan Koja Tak Respons saat Suami Pulang, Betapa Syoknya saat Pintu Berhasil Didobrak

BACA JUGA:Kasus Covid-19 Omicron XBB Ditemukan di Bogor, 27 Kepala Daerah Diminta Perketat Faskes

Banyaknya mahasiswa yang menjadi korban, pihak IPB akan membantu bagaimana menyelesaikan masalah ini. Pihak IPB akan melibatkan tim bantuan hukum untuk penyelesaian masalah yang menjerat para mahasiswa itu.

Siapa sangka peristiwa penipuan pinjol yang melibatkan sejumlah mahasiswa ini, menarik perhatian Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sumber: