Kabar Tak Sedap! Gojek PHK 1.300 Karyawan, Bagaimana Nasib Pesangonnya?
Gojeg PHK 1.300 Karyawan-ilustrasi-Jabar Ekspres
"Selanjutnya, fasilitas konseling karir, keuangan, dan psikologi akan tersedia sampai akhir bulan Mei 2023," tulis perusahaan tersebut.
Gojek menjelaskan tantangan makro ekonomi global telah berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia, termasuk GoTo.
Seperti perusahaan besar lainnya yang telah lebih dahulu melakukan PHK, GoTo merasa perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan.
Karenanya itu, GoTo memilih langkah PHK sebagai upaya mengakselerasi perusahaan demi pertumbuhan dan kemandirian bisnis secara sustainable dalam jangka panjang.
GoTo pun akan berfokus pada tiga layanan bisnis inti, yakni on-demand, e-commerce dan financial technology. Pasalnya, pertumbuhan ketiga lini bisnis itu dinilai paling konsisten.
BACA JUGA:Jumat Pagi, Gempa Bumi Guncang Pangandaran dan Pandeglang
Sementara dalam setahun ini, GoTo mengaku sudah banyak melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.
Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan juga telah melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
Kendati demikian, optimalisasi itu dinilai belum cukup untuk memperkuat keuangan perseroan. Alhasil GoTo memutuskan untuk fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan agar mampu lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global.
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya Perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," tulis perusahaan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: