2.722 Rumah Warga Cianjur Rusak, Kementerian PUPR Cari Kawasan Relokasi

2.722 Rumah Warga Cianjur Rusak, Kementerian PUPR Cari Kawasan Relokasi

Kondisi rumah yang rusak parah setelah gempa di Cianjur. -Foto: Raka Denny-Harian Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sedikitnya 2.722 rumah warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat gempa bumi 5,6 SR.

Kerusakan terdampak gempa tersebut meliputi kategori rusak ringan, sedang dan berat.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera melakukan penanganan dampak gempa bumi, di antaranya terhadap rumah warga yang rusak.

BACA JUGA:Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Cianjur, Lokasinya Membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu ke Tangkuban Perahu dan Subang

“Nanti harus dipilah lagi mana yang masuk kategori rusak ringan, sedang, dan berat,” ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Basuki menjelaskan, rumah warga Cianjur yang masuk kategori rusak ringan dan sedang akan mendapatkan stimulus.

Bantuan berupa uang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sedangkan rumah warga yang masuk kategori rusak berat akan direlokasi. Sebab tidak memungkinkan bila warga membangun di tempat yang sama. Kementerian PUPR melakukan koordinasi bersama BNPB mencari kawasan relokasi yang tepat.

“Kalau untuk relokasi, tadi malam kami sudah bertemu Wakil Bupati Cianjur, kami minta disiapkan tanahnya saja untuk membangun rumah warga yang rusak berat,” paparnya.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Yasser Al-Shahran, MbS Beri Perintah Tim Medis Terbang ke Jerman

Menurut Basuki, Kementerian PUPR saat ini mempunyai stok material yang bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah warga terdampak bencana. Material tersebut bisa dipakai secara langsung untuk pembangunan rumah terdampak gempa Cianjur seperti saat erupsi Gunung Semeru.


Proses evakuasi korban bencana gempa Cianjur, Selasa 22 November 2022. -Jabar Quick Response-

Selain rumah, fasilitas umum seperti rumah ibadah, kantor, markas Kodim dan sekolah juga akan diperbaiki. Pembangunan tersebut nantinya akan disesuaikan dengan bangunan tahan gempa.

“Kami perlu mempelajari struktur tanah yang akan dipakai membangun rumah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: