Stok AS Melimpah, Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 2 Persen

Stok AS Melimpah, Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 2 Persen

Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen Imbas Stok AS Melimpah-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia turun lebih dari 2 persen di tengah melimpahnya pasokan minyak mentah Amerika Serikat. 

Dikutip dari CNBC, Kamis 8 Desember 2022, harga minyak dunia Brent berjangka turun USD 2,18 atau 2,8 persen menjadi USD 77,17 per barel.

Harga itu menetap di bawah penutupan terendah tahun sebelumnya di USD 78,98 per barel yang disentuh pada hari pertama 2022.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 2,24, melemah lebih lanjut dari penutupan Selasa, yang mencapai level terendah menjadi USD 72,01 per barel.

BACA JUGA:Penyebab Pertalite Bikin Tekor Anggaran Terungkap, Orang Kaya Bebas Nikmati BBM Bersubsidi

Harga minyak memang tengah terpukul baru-baru ini di tengah kecemasan bahwa kondisi ekonomi makro yang memburuk akan melumpuhkan permintaan energi.

Data AS pada Rabu 7 Desember 2022, menunjukkan peningkatan besar stok bensin dan bahan bakar sulingan AS menambah kekhawatiran tentang berkurangnya permintaan bahan bakar.

Badan Informasi Energi AS (EIA) juga melaporkan bahwa total stok bensin AS meningkat sebesar 5,3 juta barel selama pekan terakhir dan persediaan bahan bakar sulingan melonjak sebesar 6,2 juta barel.

Peningkatan stok bahan bakar ini bahkan melebihi penarikan minyak mentah sebanyak 5,2 juta barel, dimana sebelumnya American Petroleum Institute (API) melaporkan penarikan persediaan minyak mentah sekitar 6,4 juta barel.

BACA JUGA:BREAKING! Sukabumi Diguncang Gempa M 5.8, Berpotensi Tsunami?

Sementara itu, setidaknya 20 kapal tanker minyak yang mengantri dari Turki menghadapi lebih banyak penundaan untuk menyeberang dari pelabuhan Laut Hitam Rusia ke Mediterania karena operator berlomba untuk mematuhi aturan asuransi Turki baru yang ditambahkan menjelang batas harga G7 pada minyak Rusia.

Rusia sedang mempertimbangkan opsi termasuk melarang penjualan minyak ke beberapa negara untuk melawan batasan harga yang diberlakukan oleh kekuatan Barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: