Indonesia dengan Vietnam Sepakati Konsekuensi Penangkapan Ikan Secara Ilegal, KSAL: Kami Tindak Tegas Kapal yang Lewati Batas Kontinen!
KSAL, Laksamana TNI Muhammad Ali -Intan Afrida Rafni-
JAKARTA, DISWAY.ID - TNI Angkatan Laut (AL) telah melakukan pertemuan dengan Komando Gabungan (Kogab) Vietnam.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali usai dari acara sertijab pejabat TNI AL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu, 25 Januari 2023.
"Kita dengan pemerintah Vietnam, baik antara angkatan laut maupun antara Kogab Bakamla dengan Kogabnya Vietnam, sudah ada pertemuan," ujar Laksamana TNI Muhammad Ali kepada media.
BACA JUGA:Pembunuhan Berantai Bekasi - Cianjur, Korban TKW Bernama Siti Dihanyutkan di Bali
Pada pertemuan tersebut, kata Muhammad Ali, kedua negara telah menyepakati terkait masalah penangkapan ikan secara ilegal.
Meski begitu, dirinya tidak membeberkan terkait kesepakatan yang dimaksud. Namun, Muhammad Ali memastikan pihaknya untuk menindak tegas bagi kapal yang melewati batas dari landas kontinen.
"Memang ada beberapa kapal ikan Vietnam yang melewati batas dari landas kontinen, itu kita tindak dan kita tangkap, biasanya dibawa ke Natuna atau ke Ranai," jelas Muhammad Ali kepada media.
"Tapi kalau menurut saya, kalau frekuensinya sudah berkurang dibandingkan dengan beberapa tahun lalu atau beberapa bulan yang lalu," lanjutnya.
BACA JUGA:Anies Baswedan Mau Datang, Rumah Mantan Gubernur Banten Dilempari 20 Ular Kobra
Diberitakan sebelumnya, Laksamana TNI Muhammad Ali sempat mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tiga hingga empat unit kapal perang RI (KRI).
Kapal-kapal tersebut disiagakan untuk menjaga kedaulatan di perairan Laut Natuna Utara.
Adapun kesiagaan KRI tersebut merupakan langkah preventif dari TNI AL mengingat kondisi di Laut Natuna Utara relatif aman dan tidak sepanas pemberitaan yang ada.
"Unsur-unsur kami sebagai preventif dan kami sekarang berkoordinasi dengan unsur maritim lainnya, seperti Bakamla dan KKP. Jadi, kami tetap menjaga kedaulatan dan tetap menyiapkan minimal ada tiga atau empat KRI di Natuna," kata Muhammad Ali, Senin, 16 Januari 2023.
BACA JUGA:Putri Candrawathi Balas Tudingan Selingkuh, Pelecehan Magelang Diungkit Lagi: Fitnah Keji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: