Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Manado Bertambah Jadi 5 Orang
Bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor, melanda Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (27/1/2023). -Dok. BPBD Kota Manado-
JAKARTA, DISWAY.ID - Korban meninggal akibat tanah longsor dan banjir terjang Kota Manado pada Jumat, 27 Januari 2023 bertambah menjadi lima orang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bencana alam tersebut mengakibatkan kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan terendam banjir.
Banjir dengan tinggi muka air yang antara 80-300 sentimeter itu berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa.
"Peristiwa tanah longsor juga berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik yang tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah," kata Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 28 Januari 2023.
Saat ini, 1.021 warga harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian, yakni di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wenang ada 41 jiwa.
"Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023," ujar dia.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: