Jokowi Bongkar Permasalahan Dunia Pers Saat Ini: Jauh dari Media Konvensional!

Jokowi Bongkar Permasalahan Dunia Pers Saat Ini: Jauh dari Media Konvensional!

Surat Sekkab tersebut bernomor 38/Seskab/DKK/03/2023 beredar luas di media sosial atas pelarangan acara buka bersama di Ramadhan 2023. -YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo menyebut dunia pers saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Hal itu ia sampaikan pada saat memperingati Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2023, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 9 Februari 2023.

“Pada Peringatan Hari Pers Nasional sekarang ini saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik baik saja. Saya ulang, dunia pers sedang tidak baik-baik saja,” kata Presiden di Deli Serdang, 9 Februari 2023. 

BACA JUGA:Breaking News: Jakarta Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Waspada Pohon Tumbang!

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan isu utamanya bukan lagi kebebasan pers seperti dari dulu yang kerap menjadi masalah, melainkan sudah bergeser pada isu lain, yakni pemberitaan yang bertanggung jawab.

"Karena kurang bebas apalagi sekarang ini. Pers mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya," ujar Jokowi.

BACA JUGA:HPN 2023: Jokowi Bakal Terbitkan Perpres untuk Media, Dewan Pers: Wartawan Akan Lebih Dapat Keadilan

Menurut Jokowi, masalah utama pers saat ini adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab. Sebab, ia menilai banyak berita di media sosial yang tersebar, tapi tidak beredaksi seperti media konvensional.

"Karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform dan umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh AI (Artificial Intelligence)," katanya.

"Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," sambung Jokowi.

BACA JUGA:Dukungan Polri Terhadap Kemerdekaan Pers, Singgung Etika Jurnalistik

Oleh karena itu dia meminta agar hal seperti ini tidak mendominasi kehidupan bangsa Indonesia.

"Sekarang ini banyak sekali, dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik, ini yang kita akan semakin kehilangan," ujarnya.

"Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredar semakin terdesak dalam peta pemberitaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: