Kinerja Erma Jadi Sorotan, Manajer HRD PT SAI: Tak Penuhi Target dan Absen Kerja Selama Sepekan
Erma dikecam teman sendiri yang pilih tak terima uang lembur daripada order dicancel. -tangkapan layar youtube-tangkapan layar youtube
BACA JUGA:Perlawanan Erma Sebut Manajer PT SAI Tak Takut Tuhan, Kelemahan Bos Dibongkar: Saya Marah di situ
Buruh Diancam Tak Diperpanjang Kontrak Kerja
Erma Oktavia sebelumnya mengungkapkan, para buruh dipaksa oleh manajemen untuk bekerja lebih ekstra di luar ketentuan jam kerja.
Namun, terhitung sejak November 2022 pihak perusahaan tidak membayarkan upah lembur tersebut kepada buruh yang bekerja.
Bahkan, Erma mengaku tidak pernah menerima uang makan maupun uang transportasi dari pabriknya itu.
"Pihak pabrik juga tidak menyediakan lahan parkir buat para buruh. Imbasnya, buruh mesti membayar parkir setiap masuk sif," kata Erma.
Meskipun mendapat pengalaman buruk di tempat kerja, Erma paham betul mengapa kawan-kawannya sesama buruh tak berani mengadu dan mengeluhkan kondisinya itu.
"Sekali mereka berani mengungkapkan, diancam tidak diperpanjang kontrak," ungkapnya.
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah Pastikan Tak Ada Pemecatan
Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Mumpuniati memastikan kasus diusut tuntas dan saat ini upaya mediasi serta investigasi sudah ditempuh.
"Perusahaan menyampaikan kesanggupan untuk membayar upah lembur para pekerja walau semula belum menemui kata sepakat," kata Mumpuniati.
Mumpuniati juga menegaskan ke PT SAI soal nasib pekerja di video viral itu, tak boleh di PHK, karena gara-gara peristiwa tersebut.
"Merujuk Perppu Nomor 2 Tahun 2022, perusahaan bisa dikenai sanksi pidana karena kelalaian pembayaran upah lembur. Tapi sanksi itu dilakukan bertahap," terangnya.
Mumpuniati pun mengimbau supaya pekerja berkomunikasi baik dengan perusahaan berkaitan dengan persoalan ketenagakerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: