Khofifah Dilamar Dua Capres, Dua Kekuatan Besar Muluskan Jalan Raih Suara Pemilu 2024

JAKARTA, DISWAY.ID – Tak hanya satu, namun dua Capres telah melirik Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur untuk Cawapres 2024 mendatang.

Tanpa harus membentuk tim relawan dan berbagai strategi dalam mempersiapkan pemilihan 2024, Khofifah dilamar dua Capres meskipun hingga saat ini masih belum memberikan jawaban.

Adapun dua Capres yang lamar Khofifah antara lain Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, di mana terdapat dua kekuatan besar muluskan jalan raih suara Pemilu 2024.

Nama Khofifah telah mulai berhembus di internal NasDem sebagai calon pendamping Anies yang akan maju di Capres 2024 mendatang.

BACA JUGA:Catat! Ini Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling DKI Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, Senin 13 Februari 2023

BACA JUGA:Viral! Pengemudi Fortuner Hantamkan Pedang ke Pengendara Lain, Polda Metro: Sudah Dilaporkan ke Polres Metro Jaksel

Hal ini diungkapkan oleh Gus Choi atau Effendy Choirie selaku Ketua DPP Partai NasDem.

Gus Choi menjelaskan jika mulai berhembus setelah nama Khofifah muncul dari hasil berbagai lembaga survei.

Menurut Gus Choi, jika Anies ingin memenangkan pemilu 2024 mendatang, maka nama Khififah menjadi sebuah kunci untuk dapat merangkul suara di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Hal ini tak lepas dari peran Khofifah di dalam NU, jika Anies berhasil merangkul Gubernur Jawa Timur ini maka suara NU akan sangat membantu dalam Pemilu 2024.

BACA JUGA:Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak Hadir Langsung Saksikan Vonis Sambo

BACA JUGA:Erma Kebagian Nggak Nih? Ternyata Uang Lembur yang Baru Dibayarkan PT SAI Cuma Segini, Disnaker Angkat Bicara

“Dengan merangkul Khofifah yang berlatar belakang NU ditambah kekuatan ketiga partai politik yang pengusung Anies, maka kemenangan pada Pilpres 2024 dapat diraih,” tambah Gus Choi.

Meskipun demikian Gus Choi menjelaskan jika kepasyian nama Khififah sebagai wakil Anies dalam Pemilu 2024 mendatang juga ditentukan oleh 3 pimpinan inti (Koalisi Perubahan), Pak SBY (Demokrat), Habib Assegaf (PKS), kemudian Pak Surya Paloh (Nasdem).

Sumber: