Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata saat Kericuhan Laga PSIS Semarang vs Persis Solo

Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata saat Kericuhan Laga PSIS Semarang vs Persis Solo

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar hari ini diperiksa dalam dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK.-Humas Polda Jateng-

SEMARANG, DISWAY.ID-Laga PSIS Semarang vs Persis Solo dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 diwarnai adanya kericuhan suporter yang terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang. 

Kejadian ini berawal ketika supporter memaksa masuk kedalam area stadion untuk menonton tim kesayangannya. Namun, polisi melarang karena laga tersebut diselenggarakan tanpa penonton. 

Atas larangan tersebut, suporter merasa kecewa berusaha membongkar blokade polisi dengan mendorong dan melempari batu. 

BACA JUGA:Kerusuhan Pecah di Stadion Jatidiri, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Suporter PSIS Paksa Masuk

Polisi pun membubarkan ribuan suporter yang menyerang dengan tembakan gas air mata. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan alasan pihaknya menembakkan gas air mata

Ia mengatakan, saat kejadian tersebut pihak kepolisian telah memberikan peringatan secara lisan selama beberapa kali. 

Namun, para suporter yang berjumlah sekira 1500 orang itu, tidak mengindahkan peringatan tersebut. Hingga akhirnya polisi menembakkan gas air mata, untuk mengurai masa yang ricuh itu.

"Nah ketika ada lemparan-lemparan (batu) ke arah petugas, itu juga masih diingatkan," kata dia kepada wartawan, Jumat, 17 Februari 2023.

BACA JUGA:Heboh Ada Gas Air Mata Jelang Laga AFF 2022 di GBK, Polisi Pastikan Asap Flare

Ia mengatakan supporter semakin brutal. Sehingga, petugas kepolisian terpaksa melemparkan gas air mata. 

"Ketika semakin brutal serangan kepada petugas, barulah tahapan tembakan gas itu dilucurkan, tapi itu di luar komplek stadion," lanjutnya.

Ia memastikan ribuan suporter yang memaksa masuk untuk menyaksikan pertandingan secara langsung itu, tidak memiliki tiket.

"Kami bisa memastikan penonton yang hadir itu, satu pun tidak memiliki tiket. Jadi itu yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian kita melakukan penyekatan," ungkapnya. 

Untuk diketahui, kericuhan antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: