Sikat Match Fixing! Kapolri Sebar 15 Subsatgas Antimafia Bola di Indonesia

Sikat Match Fixing! Kapolri Sebar 15 Subsatgas Antimafia Bola di Indonesia

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo-Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Polri bakal membentuk Satgas Antimafia Bola untuk memberantas match fixing atau pengaturan skor.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya mempunyai pengalaman bagaimana mengoperasionalkan Satgas antimafia Bola pada periode 2018-2020.

"Saya kira kita sudah punya pengalaman terkait bagaimana mengoperasionalkan Satgas Antimafia Bola," kata Jenderal Sigit dalam konferensi pers bersama Erick Thohir dan Menpora sekaligus Waketum PSSI Zainuddin Amali di Gedung Media Center GBK, Senayan, Jakarta Minggu, 19 Februari 2023.

Kapolri mengatakan satgas tersebut sudah bergerak sejak 2018 hingga 2020 lalu. Dia menyebut sudah sebanyak 18 tersangka dijerat terkait kasus match fixing dalam rentang waktu tersebut.

BACA JUGA:FIFA Siap Bantu Eick Thohir 'Sikat' Mafia Bola di Indonesia!

"Di periode 2018 sampai 2020 saat itu kurang lebih sudah ada 18 tersangka yang kita proses baik dari organisasinya, manajemennya, perangkat pertandingan termasuk pemain dan perantara, " katanya. 

Eks Kabareskrim Polri ini mengatakan saat ini sudah ada 15 Subsatgas yang tersebar di seluruh wilayah. 

" Tapi saya kira ke depan sesuai dengan apa yang menjadi kebijakan Bapak Ketua Umum PSSI yang baru untuk melibatkan Satgas Antimafia Bola dari awal, tentunya satgas ini akan terus kita perkuat. Saat ini ada 15 subsatgas yang sudah kita sebar di seluruh wilayah dan tentunya akan kita sesuaikan dengan apa yang menjadi program dari Bapak Ketua Umum PSSI, " ujar dia.

BACA JUGA:Menang Lawan Rans Nusantara, Luis Milla Soroti Performa Pemain Persib Turun Babak Kedua

Lebih lanjut, Listyo menjelaskan dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris, untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi.

Tak hanya itu, Listyo menyebut Polri juga telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.

Jenderal bintang empat itu berharap dengan adanya pelatihan dan juga Perpol, mampu menyelenggarakan giat pengamanan sepak bola dengan baik sesuai standar FFA, termasuk di dalamnya melakukan asesmen dan manajemen risiko termasuk keselamatan penonton dan pemain.

“Kami juga melaksanakan pelatihan dengan menghadirkan ahli dari Conventry University Inggris untuk berikan pemahaman terhadap para anggota termasuk anggota Liga Indonesia Baru (LIB). Kami harapkan ini bisa dilakukan transfer knowledge dan betul-betul memperbaiki pola pengamanan yang lebih baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: