Proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung Hampir Rampung, Kereta Tercepat Pertama di Asia Tenggara 360 Km/H
Akan tetapi setelah kasih harga murah ternyata China incar APBN untuk pembayaran hutang kereta cepat Jakarta Bandung. -kcic.co.id-
Kereta cepat Jakarta – Bandung akan berjalan dengan kecepatan hingga 350 km/jam dan hanya membutuhkan waktu 36 menit saja.
Sedangkan kapasitas angkut kereta diperkirakan sekitar 109.000 orang per hari di mana setiap hari akan ada 100 kereta yang akan beroperasi mulai dari jam 05.00-22.00 WIB .
BACA JUGA:Heboh! Alshad Ahmad Dituding Hamili Mantan Pacar, Netizen Ramai Tuntut Klarifikasi
BACA JUGA:5 Cara Perbaiki Kipas Angin Mati, Jangan Buru-buru ke Tukang Servis Lho
Depo Perawatan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara.
Tak hanya fokus pada pelayanan penumpang, namun pemerintah juga mempersiapkan depo Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Pembanggunan fasilitas perawatan kereta cepat Jakarta Bandung ini di banggun di kawasan Tegalluar, Bandung.
Tak hanya fokus pada pelayanan penumpang, namun pemerintah juga mempersiapkan depo Kereta Cepat Jakarta Bandung. -kcic.co.id-
Chandra Dwiputra selaku Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) depo tersebut dibangun di tanah seluas 85,44 hektare serta dilengkapi dengan 8 jalur untuk menampung 11 trainset.
“Setiap trainset terdiri dari 8 gerbong. Nantinya 2 dari 11 trainset ini akan menjadi kereta cadangan dan pengganti saat kereta utama sedang menjalani perawatan,” terang Chandra.
BACA JUGA:5 Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Lirik Lagu Sayangnya Dipopulerkan Juicy Luicy, 'Tak Lagi Wajib Kabari, Bukan Bagianku Lagi'
Chandra menjelasakn jika KCJB yang digunakan menggunakan teknologi CR400AF yang merupakan kereta cepat dengan teknologi terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan produsen kereta cepat asal China, CRCC Qingdao Sifang.
Perawatan reguler pada kereta cepat CR400AF akan dilakukan tiap 2 hari sekali setelah jam operasional usai.
Nantinya dalam perawatan akan meliputi penggantian spare part dan pengecekan ultrasonic untuk mendeteksi keretakan pada poros kereta.
Hal tersebut untuk memastikan mahwa moda transportasi massal tercepat di Indonesia aman dalam beroperasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: