Sirna Rasa

Sirna Rasa

Dahlan Iskan dan istri, Napsiah Sabri, di Pondok Pesantren Sabilil Mutttaqin, Pangandaran. -HARIAN DISWAY-

RUTE Safari Ramadan berikutnya: Sirna Rasa. Di utara Tasikmalaya. Masuk wilayah Ciamis Utara. Tidak jauh dari danau Panjalu yang dikeramatkan itu.

Tapi saya harus ke arah selatan dulu: ke Pangandaran. Dulu saya sering ke Pangandaran: ketika pantai itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Ciamis. Tegangan listriknya terlalu buruk di sini. Jauh dari gardu induk mana pun. Tidak separah wilayah Malingping di Banten Selatan, tapi harus diatasi.

Sejak itu saya terus terpikir: alangkah sulitnya mengurus Pangandaran. Dari Tasikmalaya saja masih 2,5 jam. Dari Purwokerto 2,5 jam. Dari Cirebon 5 jam. Apalagi dari Bandung dan Jakarta.

Padahal, kalau saja ada uang, alangkah hebatnya Pangandaran. Bu Susi Pudjiastuti saja berkantor pusat di sini. Sejak jauh sebelum jadi menteri Kelautan dan Perikanan. Inilah satu-satunya perusahaan penerbangan yang berkantor pusat di ibu kota kecamatan –kini ibu kota kabupaten Pangandaran.

Ketika uang tidak ada pun sebenarnya masih ada harapan. Asal ada kemauan. Banyuwangi contohnya. Gunung Kidul contoh yang lebih dramatis. 

Pun setelah Pengandaran jadi kabupaten terpisah dari Ciamis. Belum terlihat kemajuan yang nyata. Tanpa kemauan rasanya hanya jalan tol jalur selatan Jawa yang akan membuat Pangandaran hidup sendiri. 

Di situ sudah ada bandara kecil: Nusa Wiru. Tapi tidak ada penerbangan berjadwal. Tentu juga ada bandara rumput milik Bu Susi yang khusus untuk Susi Air pulang kandang.

Di Pangandaran kali ini saya naik ke atas sebuah bukit terjal. Di pinggir laut. Teman-teman mengingatkan: jangan memilih jalan pintas begitu. Tidak ada jalan. Pun yang setapak. Kan ada jalan memutar. Menanjak tapi ada jalannya, meski rusak berat. "Belum ada orang ke bukit itu lewat potong kompas seperti itu," kata mereka. 

"Kita coba," kata saya.

Saya pun mendaki tebing itu. Yang lain ikut. Terpaksa. Termasuk para ustad dari Pesantren Sabilil Muttaqin. Pesantren ini hanya 10 menit dari bukit itu. Mas Yanto, bos Radar Cirebon yang juga direktur Disway ikut meski hanya bersandal. Kang Dadan, direktur Radar Tasik di depan saya. Kang Sahidin cari tongkat kayu untuk menarik saya dari atas.

Dapat sepertiga dakian, Ustad Sahal menyarankan saya mokel. Mereka mengkhawatirkan umur saya. Saya juga mencoba tidak bergantung ke tongkat Kang Sahidin. Saya pegangan rumput rimbun di atas kepala saya. Saya jadikan rumpun rumput itu penarik badan saya. Rumput itu tercerabut.

Tongkat Kang Sahidin pun sangat bermanfaat. Istri and the gang sudah tidak bisa memonitor dari bawah. 

Dapat setengah tanjakan saya sudah lima kali istirahat. Tapi kepala belum pening. Pandangan mata belum mengabur. Pohon-pohon tidak terlihat berputar. "Terus!" kata saya keras-keras. Di dalam hati.

Ketemulah jalan memutar di situ. Lalu ada tangga buatan menuju puncak. Tingginya 300 tangga. Mungkin salah hitung. Konsentrasi sudah digoyahkan oleh lapar, haus, dan godaan mokel.

Tapi saya ingin tes badan: apakah senam dansa saya setiap hari itu ada gunanya.

Sampai di puncak saya dirayu lagi untuk mokel. Tidak. Ini tidak ada apa-apanya daripada perjalanan kaki saya di pedalaman Papua –kini provinsi Papua Pegunungan. Saya pernah jalan kaki dari dekat Wamena ke Yahukimo. Juga di bulan puasa.

Tidak mokel.

Padahal, kala itu, berangkatnya setelah salat Subuh. Tiba di lokasi pukul 12.00 siang. Lalu balik ke Wamena lagi. Jalan kaki lagi. Baru tiba kembali pukul 20.00.

Saya juga selalu ingat bapak saya. Di bulan puasa pun tetap mencangkul. Di sawah. Di bawah terik matahari. Dengan panggung telanjang. Memantulkan sinar matahari yang nyentrong dengan teriknya.

Apalah beratnya tebing ini. 

Dari atas bukit terlihat Tanjung Pangandaran menjorok ke laut selatan. Saya pernah menamakannya tanjung Dua Matahari. Hanya di tanjung Pangandaran inilah orang bisa menikmati dua pemandangan ajaib sekaligus: melihat sunshine di pagi hari dan sunset di petang hari.

Pantai Pangandaran adalah Copacabana dan sekaligus Ipanema. Tapi dua pantai itu jauh sekali: di Rio de Janeiro, Brazil. Itu pun saya dua kali ke sana. Sedang Pangandaran hanya jauh di pantai selatan Priangan Timur.

Begitu banyak objek wisata di kawasan ini. Tapi masih terasa begitu jauh untuk mencapainya. Rasanya Pangandaran perlu impor bupati dari Gunung Kidul. 

Harus dua jam saya baru sampai ke puncak. Lapar, haus, dan basah. Angin laut selatan mempercepat keringnya keringat. Jalan kembalinya lebih cepat: lewat penurunan yang memutar landai. Tidak ada waktu istirahat. Santri sudah berkumpul di pesantren. 

Saya putuskan untuk mandi dulu di pesantren. Rasanya badan ini terlalu kotor untuk menemui para santri di situ. Pesantren ini jauh lebih maju dibanding yang saya lihat 10 atau 12 tahun lalu. Maka sudah waktunya ditingkatkan lagi satu derajat ke atas: bikin program pesantren internasional di Pangandaran. Copy saja sistem yang sudah terbukti maju di Magetan dan Kediri. 

Atau tiru cara pesantren Bina Insan Mulia (Bima) asuhan KH Imam Jazuli di Cirebon. 

Keinginan yang sama juga saya tawarkan ke pesantren grup ini di Randublatung, Blora. Di antara sekitar 120 madrasah di lingkungan Pesantren Sabilil Muttaqin, Pangandaran dan Randublatung termasuk sudah memenuhi syarat ditingkatkan lagi.

Tidak lama saya berbicara dengan para santri di Pangandaran. Tim saya sudah terlihat mengantuk kelelahan. Belum lagi masih harus ke Sirna Rasa. Masih tiga jam perjalanan lagi. Judul tulisan ini pun jadi kurang tepat: kok belum ada kisah Sirna Rasanya. Lebih baik saya akui sendiri, daripada pasti dikritik perusuh. Kan masih selalu ada hari esok. (DAHLAN ISKAN)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Salaam Karma

Eyang Sabar56

Akhir² ini jadi malas mbaca komen. Saya curiga virus ini terafiliasi dgn jaringannya RAT. Tinggal habiskan uang, takut muncul dipermukaan dan tak ada kesibukkan, dan beginilah jadinya..........

Liam Then

Orang barat sebenarnya lebih tepat di sebut berkulit pink, entah kenapa mereka mengasosiasikan kulit mereka dengan warna putih. Mungkin mereka malu.....

Kalender Lengkap

Salah satu kekeliruan Trump adalah telat bertobat. Anday pas lengser sudah legowo dan tak lagi memprovokasi masyarakat, bisa jadi dia akan diangkat sebagai Bapak Bangsa. Sebenarnya, saat ini pun masih ada peluang untuk bertobat, tapi ntah apa yang merasukinya hingga terus jumawa ... Mungkin perlu dirukyah dulu Beliaunya itu ...

iMM Indonesia Markup & Maju

Biar bagaimana pun Admin & tukang kompor & tukang pancing & penanggung jawab ikut terlibat. Harusnya, minimal maksimal. Bahasa web di modif sedikit. Bahasa yang di pakai tidak asal copas dari bahasa tampilan Fb. Pasangi serat karbon. Bebebuh. Lha jelas saldonya dari mastah google AdSense dst. Tidak langsung di bidik seperti Fb. Beda nasib beda kelas. "Lha kok karakter nggak di batesi". Server memang aman. Cuma dari pihak goggle bisa saja ngambek. AdSense yang di blokir. Sementara uang dari web biar bagaimana pun ada di AdSense. Saya pernah mengalami hal seperti ini dulu Wkwk. AdSense di blokir. Padahal baru beli sekitar 150 ribu. Saldo nol. Non hosted. Baru tak pakai satu hari. Lalu tak ubah saldo nya. Jadi, 900 ribu. Di blokir. Xixixi. Dah, ini mau kabur. Mau fokus sama kehidupan di sektor riil dulu. Nggk bakal komen-komen lagi. Bebeuh. Wkwk. 

Mbah Mars

Berahi itu ibarat gas pada motor. Motor tanpa gas akan mogok. Om Leong tanpa berahi ya mogok. Mlempem. Akibatnya istri Om Leong ikutan mogok. Mogok masak, mogok mijitin, mogok apa saja. Hidupnya suram. Buram. Bawaannya mrengut dan njegadul mulu. Maka gas itu penting. Tapi yaitu, harus punya rem yg pakem. Motor hanya dengan gas ya nubruk pohon. Masuk jurang. Modar. Maka butuh rem. Remnya berahi itu kata orang-orang bijak adalah akal budi dan norma-norma agama. Cieeee. Kabuuuur.

Leong Putu

Berahi / nafsu itu kuat bagai maut. Oleh sebab itu orang yang telah dirasuki berahi akan tega melampiaskan hasratnya di sembarang tempat. Memperkosa di tempat - tempat yang menurut kita yang waras, serasa kebangetan cerobohnya. Seperti di taman. Di negeri antah berantah, berahi / nafsu telah merasuki sebagian besar orang. Dengan alasan tertentu mereka telah memperkosa hak konstitusional warga negara. Mereka membuat selimut yang bernama : Parliamentary threshold 4 % dan Presidential threshold 20%. Berahi / nafsu terhadap tahta dan harta telah membuat buta sebagian orang. Sudah banyak juga yang kena 'karma' pada akhirnya. Wanita ? Saya suami setia, tidak ada pengalaman.

iMM Indonesia Markup & Maju

Bagi pelaku bisnis digital mungkin tidak ada perbedaan antara sektor digital & sektor ril. Tapi bagi saya ada. Di sektor digital saya cuma riset kecil "potensi-potensi kejahatan manusia". Sampai ada tantangan di sektor ril. Sekarang ini saya mulai dapat tantangan ujian sampai cobaan di sektor ril lagi. " Ide harus di bektesting". Asal tidak sampai jual ginjal Wkwk. Dan untuk @PakAgus, bonus atau hadiahnya Terima kasih. Tapi saya tidak bisa menerima. Jadi, simpan saja. Hehe. Waktunya Out (10:40). 

Fiona Handoko

"karma" ujar salaam. demikian kalimat penutup dari artikel abah. apakah berarti kata "karma" di kalimat tsb berkonotasi hukuman? trump memetik buah dari perbuatannya di tahun 1989? tapi ada juga pengusaha yg memakai kata "karma" untuk brand usaha nya. nama "karma group" dipakai pengusaha dari inggris, john spencer. di indonesia mereka mengelola resort "karma salak" bogor, "karma kandara" bali. hmmm, kapan ya perusuh2 diajak abah ke sana? 

Fiona Handoko

menurut quora, arti karma adalah perbuatan. yang dibagi dalam 3 jenis 1. karma yg dilakukan melalui pikiran. (membenci, iri, cinta, suka dll) 2. karma yg dilakukan melalui ucapan. (memuji, memaki, dll) 3. karma yg dilakukan melalui tindakan fisik. (mencuri, bekerja, dll) hukum yg mengatur karma / perbuatan, disebut hukum karma. dan itu berlaku universal. seperti kalau orang suka berbohong, maka ia akan tidak dipercaya. jika orang suka beramal, ia akan berkecukupan. buah karma / hasil perbuatan bersifat dinamis, selalu berubah. seperti misal orang yg suka bohong, akan tidak dipercaya. tapi jika ia sadar salah, meminta maaf, dan berkata jujur. mungkin saja ia memperoleh kepercayaan kembali. jika berpuasa di bulan ramadhan. namun buk ber nya makan yang mak nyus - mak nyus. berbuah karma pipi makin tembem kah? 

Cindy Cindy

Abang iMM, semoga hari ini Abang sehat dan banyak rezeki. Semangat. Tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Tak ada cobaan yang melampaui kemampuan kita untuk menerimanya. Cindy doakan Abang iMM mendapat hidayah sehingga tidak mengganggu lagi kolom komentar CHD. Lihat betapa baik hatinya Pak Dis, dua hari ini beliau tetap menjadikan komentar Abang sebagai pilihan. Lihat betapa solidernya Om Amat yang terus menyemangati "yuk bisa yuk". Lihat betapa pedulinya Bli LP dan Kang Otong yang terus nantangin 1.000 sampai 3.000 komen lagi. Komentator yang misuh-misuh Abang nggak usah pedulikan. Toh itu tanda perhatian mereka ke Abang. Tanda mereka berharap Abang segera sehat kembali dan meramaikan kolom komentar dengan pernyataan-pernyataan yang kritis dan solutif, sehingga Koh Liam tidak perlu mabuk Kratingdaeng dulu untuk mencerna apa yang Abang sampaikan. Eh, Bang iMM, kunci ada di bawah pot bunga. Tidak di bawah keset lagi. Ntu Pak Pry ternyata tahu juga dan datang lebih duluan ketimbang Abang. Cindy takut ketemu aki-aki jumanta. Abang langsung masuk kamar aja, ya, Bang. Kalau Cindy sudah tidur, Abang boleh buka sendiri aja yaaaa.***

Amat K.

Duh, beringas juga Cindy ini. Serangannya sangat frontal. Bukan karena kelebihan hormon testosteron kan? Xixixixixixi

imau compo

Saya belum pernah ke New York yg eksotis. Katanya eksotis, sampai-sampai jadi mimpi keponakan saya yg senegara dengan Che Saman. Ternyata ada jalannya menuju ke situ, dengan jadi manajer penulis feature ini. Adakah perusuh yg bisa bantu saya utk jadi manajer beliau? Saya hanya tahu satu perusahaan beliau, suci hama dengan radiasi nuklir tapi tidak tahu nama dan alamatnya. Dulu nama dan alamat itu saya cari-cari utk anak teman saya yg lulus sekolah tinggi nuklir di Yogyakarta. Percaya, bantuan perusuh tidak akan sia sia, akan saya hadiahi gelas kristal cantik patung liberty, bila saya diajak jalan-jalan ke NY oleh penulis ini.

sinung nugroho

Judul ini Pak DI pilih untuk nyemoni yg suka buang sampah sembarangan. Ada sebab suatu Aat eehh saat ada akibatnya, setiap perbuatan ada balsannya apakah cepat atau lambat itu hanya soal waktu.

 Udin Salemo

@MM, mungkin "dimakan" bandar dan beli sahamnya pakai margin trading. Berharap harga akan meroket ternyata arb berjilid-jilid. Habislah modal. Orang habis modal kalau di Yogya mungkin perlu disekolahkan ke daerah Pakem, Turi, Sleman, hihihi....

 Jokosp Sp

Tantangan 10,000 komen dari Kang Amat ini sebennya buat Admin, bukan untuk ke Aji. Kalau Aji jelas bisa, itu sudah terbukti di bawah. Jika mau dan nganggur maka bahislah halaman ini hanya ada satu komentar Aji. Tapi masalah sebenarnya bukan di situ. Kemampuan Admin IT Disway untuk melindungi Portal ini dari semacam Spam bisa tidak?. Padahal beberapa langkah sudah di"jlentreh"kan dari komen-komen yang disampaikan Aji. Sekarang langkahnya terbuka sangat lebar: beranikah Admin menerima tantangan Aji, agar sistem bisa memblok/ mendelete secara otomatis ketika mendeteksi ada dobel komen. Kemampuan anda sebenarnya yang saat ini lagi diuji, berani atau pilih undur diri. Dan batasan waktu sebenarnya juga jadi kunci kapan bisa clear, itulah kunci batasan kemampuan anda. Jika tidak malu maka minggu besok THR tetap akan anda terima, dan Si Pipi Tembem akan bilang "Asem tenan, ora onok isine blas cah iki".

Mbah Mars

Jangan-jangan Aji sedang rugi dalam bermain saham Pak. Dilampiaskan di CHD. Peace Ajik. Cah bagus sak negara +62.

Mbah Mars

Dulu sering lihat Donald Trump saat ada pertandingan tinju kelas berat dunia. Dia kelihatan sering mejeng di ring. Tentu ada juga si jabrik. Jabrik ini bukan partner ngobrolnya Mbah Koplak. Dia adalah Don King. Promotor legendaris yang sukses menyelenggarakan pentas gelut antar petinju top markotop. Trump bahkan pernah bekerja sama dengan Tyson. Boleh dibilang Tyson mempekerjakan Trump, meski Trump mengklaim bahwa hasil kerjanya tersebut disumbangkan untuk kepentingan amal. Sayangnya kerjasama itu hanya berumur jangung. Salah satu pemicunya apalagi kalau bukan urusan esek-esek. Trump dituduh meniduri Robin Givens, istri Tyson. Itulah karakter Trump. Wataknya. Watak sulit sembuh. Beda dengan watuk yang mudah sembuhnya.

thamrindahlan

Seorang tersangka bisa didampingi pengacara ketika proses pemeriksaan pekara. . Amerika lebih maju dengan cara membuat rekaman video. Dengan cara itu Hak Azazi Manusia si tersangka terlindungi dalam artian terbebas dari perlakuan semena mena oknum pemeriksa. Perjuangan Saalah membela diri sungguh sangat luar biasa sehingga kebenaran faktual terungkap. Kedepan semoga tidak terjadi lagi salah tangkap dan pemeriksaan memaksa pengakuan . Keputusan hakim murni hanya menghukum terdakwa benar benar terbukti bersalah. Perihal Karma dikaitkan DT saya masih belum nyambung. Apalagi setelah membaca komentar Fiona Handoko tentang defenisi Karma. DT tetaplah DT. Seperti sejarah tokoh tokoh dunia kontroversial. Tidak ada yang bisa mengalahkan mereka kecuali dirinya sendiri dan kematian. Salam salaman

Mbah Mars

Konsep karma itu jika diringkas intinya adalah "Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Apa yang kita tanam itulah yang kita ketam". Barang siapa melakukan kebaikan dan keburukan, ia akan "ngunduh" hasilnya. Bisa cepat, agak cepat atau entah kapan buah dari perbuatannya dipanen. Jadi karma itu tidak hanya terkait dengan balasan buruk akibat perbuatan buruk. Meskipun dalam penggunaan sehari-hari seolah kata karma selalu berkonotasi dengan balasan-balasan buruk akibat perbuatan buruk. Singkatnya, sebenarnya ada karma baik dan karma buruk. 

Alfi Nur Afifah

Bumerang akan kembali kepada orang yang melemparkannya

Udin Salemo

Hanya karena kata KARMA tantangan 10.000 komentar tak bisa kamu buat. Iya benar kamu cemen Ji...wkwkwkwk.... #10.000_komentar

Riffana Thary

Tak perlu mengotori tanganmu sendiri karna temanmu saja tidak bisa dipercayi, malah bilang kesini kesana, akhirnya ia membongkarkan isi rahasianya, ataupun merusak lisanmu untuk berdebat yang tidak berfaedah sama sekali, karena Allah tak pernah tidur dan karma pasti selalu menunjukkan yang tepatt untuk membalaskan kekesalanmu,,,, #Ingatt itu KARMA untuk anda *p*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 165

  • Hidayatul Rachmahwati
    Hidayatul Rachmahwati
  • Safinatun Najah
    Safinatun Najah
  • Aidah Hadyu Makhillah
    Aidah Hadyu Makhillah
  • Nawang Arie
    Nawang Arie
  • Hidayah Salsa
    Hidayah Salsa
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • ITA TALIA
    ITA TALIA
  • Riffana Thary
    Riffana Thary
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fa Za
    Fa Za
  • Liam Then
    Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Liam Then
    Liam Then
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • iMM Indonesia Markup & Maju
    iMM Indonesia Markup & Maju
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • iMM Indonesia Markup & Maju
      iMM Indonesia Markup & Maju
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Fa Za
      Fa Za
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Riffana Thary
    Riffana Thary
  • Riffana Thary
    Riffana Thary
    • Riffana Thary
      Riffana Thary
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • ari widodo
      ari widodo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • andiansyah rofiq
    andiansyah rofiq
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Lusy Anggraini
    Lusy Anggraini
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
    • imau compo
      imau compo
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
    • imau compo
      imau compo
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Parikesit
    Parikesit
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • imau compo
      imau compo
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
    • Parikesit
      Parikesit
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • imau compo
      imau compo
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • alasroban
      alasroban
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
    • Parikesit
      Parikesit
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
  • Parikesit
    Parikesit
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • DeniK
    DeniK
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • imau compo
      imau compo
  • ichsan Hamid
    ichsan Hamid
  • imau compo
    imau compo
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Samsul Arifin
    Samsul Arifin
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Liam Then
      Liam Then
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Edi Sampana
    Edi Sampana
    • Amat K.
      Amat K.
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • yea aina
    yea aina
  • alasroban
    alasroban
  • neng bonita
    neng bonita
    • Parikesit
      Parikesit
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Balada
      Balada
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • Riffana Thary
      Riffana Thary
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • edi fitriadi
    edi fitriadi
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Amat K.
      Amat K.
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Amat K.
    Amat K.
    • Samsul Arifin
      Samsul Arifin
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp