Konflik Papua Memanas! Eks Panglima OPM Serukan Dialog, Lambert Pekikir: Pahami Keunikannya!

Konflik Papua Memanas! Eks Panglima OPM Serukan Dialog, Lambert Pekikir: Pahami Keunikannya!

Pihak kepolisian mengungkapkan telah menyiapkan beberapa skenario untuk membebaskan 4 WNI disandera oleh OPM Papua. -Facebook-

Lambert Pekikir merupakan seorang kepala desa di Kabupaten Keerom, Papua.

Sebelumnya, Lambert yang berpangkat panglima OPM pernah memimpin penyerangan terhadap TNI pada 2012, namun kini telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Pada awal mulanya, Lambert bergabung dengan OPM pada 1993. Saat itu, kata Lambert dirinya langsung diangkat menjadi Kepala Senat Pemerintahan Papua Barat di Wilayah Great Waris.

BACA JUGA:Zaytun Simanullang

Great Waris adalah perbatasan antara Provinsi Irian Jaya (kini Papua) dengan Papua Nugini (PNG).

"Saya diangkat oleh Jacob Prai untuk menjabat sebagai Koordinator umum dan panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di markas Victoria," ungkapnya.

"Markas Victoria tersebut berada di Kampung Workwana, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua," sambungnya.

Selama menjadi Panglima Tinggi OPM, Lamber terus melakukan perlawanan kepada NKRI, namun dengan berjalannya waktu, pada medio 2010, dia dipanggil oleh utusan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Farid Husein.

BACA JUGA:Bravo TNI! 3 Anggota KKB Dilumpuhkan di Intan Jaya, Begini Kronologi Pengejarannya

Saat itu, Farid Husein menyampaikan kepada dirinya bahwa ada baiknya mencari solusi demi penyelesaian konflik Papua lewat sebuah proses demokrasi yang disebut dialog Papua-Jakarta.

Tepat pada 2013, tanpa sepengetahuan rekan-rekan seperjuangannya, Lamber mulai membangun komunikasi khusus dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dengan harapan bakal ada sebuah dialog untuk penyelesaian konflik Papua.

Semua harapan itu terjawab di 2014, dimana Lambert diundang oleh SBY untuk berkomunikasi melalui video call.

"Setelah komunikasi, Bapak Presiden meminta saya harus berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah RI untuk melakukan dialog guna penyelesaian konflik di Tanah Papua," tukasnya.

Dari permintaan itu, Lamber pun memutuskan kembali bersama NKRI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: