Texas Mencekam dengan Kemunculan Gangster Sayap Kanan 'Right Wing Dead Squad'
Suasana pasca penembakan di Mal Texas, Amerika Serikat.-tangkapan layar-
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menjadi motif pembunuhan massal tersebut.
Analis mengungkapkan, pihaknya telah melihat lambang RWDS selama sekitar lima tahun sering kali pada ekstremis sayap kanan yang kejam.
Lambang itu juga ditampilkan di Proud Boys yang membakar spanduk Black Lives Matter di sebuah gereja kulit hitam bersejarah di ibu kota negara beberapa minggu sebelum kerusuhan 6 Januari.
"Ungkapan pasukan kematian sayap kanan dibangkitkan di Amerika Serikat karena ekstremis sayap kanan di sini mengagumi kekuatan kekerasan dari diktator Amerika Latin yang melakukan hal-hal seperti membuang komunis dari helikopter ke kematian mereka. Jadi mereka mencoba untuk menunjukkan bahwa merekalah yang mewarisi sikap itu terhadap sayap kiri," kata Mark Pitcavage, peneliti senior di Pusat Ekstremisme Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, dikutip dari 10News.
BACA JUGA:Cak Imin Gagal Goda SBY dan AHY, Demokrat Setia di Koalisi Perubahan untuk Persatuan
Terkait gangster RWDS lagi, beberapa waktu lalu juga terjadi serangan terhadap masjid di Minneapolis, negara bagian Minnesota, AS.
Insiden pembakaran terjadi di Masjid Omar Islamic Center pada 23 April dan Masjid Al-Rahma pada 24 April. Lokasi dua masjid tersebut berdekatan satu sama lain.
Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) Minnesota, Jaylani Hussein, menyebut dirinya berada di dalam Masjid Al-Rahma ketika seseorang membakar lantai tiga.
“Saya berada di dalam masjid, bertemu dengan imam membahas tentang keselamatan jamaahnya, ketika saya mendengar seseorang berteriak, 'Ada api. Ada kebakaran',” kata Hussein dikutip di VOA, Senin 8 Mei 2023.
BACA JUGA:Cara Membuat Visa Dengan Mudah Tahun 2023
Ia bersyukur tidak ada yang terluka atas kejadian tersebut. Dia menambahkan, lebih dari 40 anak yang berada di tempat penitipan masjid telah dievakuasi dengan aman.
Sebelumnya, Hussein menyebut ia pernah terlibat dalam perjuangan komunitas Muslim Amerika melawan serangan kebencian. Namun, bagi dia, insiden tersebut merupakan kali pertama dia menyaksikan secara langsung.
"Saya tidak dapat memercayai mata saya. Saya terkejut dan bingung. Saya menyaksikan salah satu hal yang telah saya dokumentasikan selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: