Orangtua Meninggal, Wanita Berhijab Eks Pegawai Ponpes Al-Zaytun Akui Pernah Dipaksa 'Layani' Pimpinan Pondok, Benarkah?
Komplek Ponpes Al-Zaytun (Yayasan Pendidikan Indonesia) di Indramayu-Al-Zaytun-
INDRAMAYU, DISWAY.ID -- Kabar miring terus berdatangan dari Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, yang dipimpin Panji Gumilang itu.
Belum lama ini beredar sebuah video pengakuan seorang wanita berhijab yang diduga mantan pegawai Ponpes Al-Zaytun.
Awalnya, wanita berhijab dalam video itu menyebut kondisi di Ponpes Al-Zaytun yang dianggap tidak mengenal dosa.
BACA JUGA:Christian Sugiono Dituding Selingkuh, Sering Antar Jemput Sampai Cium Wanita Lain
Ia beralasan harus siap bersedia menjadi pelayan dengan kondisi apapun.
"Di sana tidak mengenal dosa. Karena saya harus melayani," kata wanita berhijab kuning, seperti dilihat Disway.id dari akun Helo, @Zahra.
Bahkan, wanita berhijab kuning ini mengatakan jika dirinya pernah dipaksa untuk tetap melayani pimpinan Ponpes Al-Zaytun meski sedang berduka.
Ia mengaku pernah satu kejadian saat orangtuanya meninggal dunia, namun ia tetap dipaksa harus menuruti keinginan pimpinan di Ponpes Al-Zaytun.
"Bahkan, pernah ada kejadian bapak saya meninggal, saya dipaksa melayani pimpinan sebelum mengurus bapak saya yang meninggal," papar wanita berhijab warna kuning itu.
BACA JUGA:Bacaleg Partai Buruh Tidak Ada Tokoh Publik dan Artis, Said Iqbal: Semua Orang Biasa dan Aktivis
Pimpinan Al-Zaytun Mantan Napi
Dalam narasi video itu, pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu disebut pernah terjadi skandal dugaan asusila.
Sehingga, bahwa disebutkan pimpinan Ponpes Al-Zaytun merupakan 'lulusan' narapidana.
Diduga pimpinan pesantren terbesar se Asia Tenggara itu pernah menodai kehormatan mantan pegawainya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: