PPIH Arab Saudi Bentuk Satuan Operasional Khusus Hadapi Puncak Haji

PPIH Arab Saudi Bentuk Satuan Operasional Khusus Hadapi Puncak Haji

Petugas melakukan penggantian sandal pada Jamaah Haji -Kemenag-

MADINAH, DISWAY.ID-- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 H bersiap menghadapi Puncak Haji dua pekan mendatang.

Sejumlah persiapan dilakukan PPIH dalam menyambut rangkaian ibadah yang ditunggu-tunggu para jemaah haji Indonesia tersebut.

Salah satunya, PPIH Arab Saudi membentuk Satuan Operasional (Satops) khusus di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

BACA JUGA:Bus Shalawat Stop Layani Jemaah Haji Indonesia 6-13 Zulhijjah 1444 H

Satops tersebut merupakan pelaksana teknis operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jemaah haji dan petugas haji kloter dan non kloter.

Petugas satops dipilih dengan kriteria tertentu, salah satunya yang memiliki fisik yang prima.​​​​

"Sasaran dan tujuan dari dibentuknya Satuan Operasional Armuzna ini adalah bisa terlayaninya dengan baik dan lancar kegiatan wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina, serta tawaf ifadah dan rangkaian haji lainnya saat pelaksanaan puncak haji," kata Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Ar Rasyid di Madinah.

Dalam tiga wilayah yakni Arafah, Musdalifah dan Mina, menurut Harun, akan ditempatkan petugas khusus yang dipilih dari petugas Daker Bandara, Madinah, dan Makkah.

“Setiap wilayah akan ada 11 pos yang dijaga selama 24 jam,” ungkapnya dalam sosialisasi Kesiapan Petugas Jelang Armuzna.

BACA JUGA:1 Juta Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Segera Dibuka, Cek Perinciannya

“Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jemaah Lansia. Jangan sampai ada jemaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jemaah dari negara lain,” tegasnya.

Selain petugas khusus, untuk petugas non kloter yang tadinya bertugas di Daerah kerja (Daker) juga akan bertugas pada tiga wilayah tersebut. Petugas Daker Bandara akan ditempatkan di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, dan Daker Madinah di Mina.

Lanjut Harun, tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia. Adapun tenda Indonesia yang penempatannya agak jauh berada di Mina Jadid.

Jarak Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah kurang lebih tujuh kilometer. Jemaah haji menelusuri jarak tersebut dengan berjalan kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: