KBRI Ungkap Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Prancis, Peringatkan Untuk Waspada: Penembakan Terus Terjadi

 KBRI Ungkap Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Prancis, Peringatkan Untuk Waspada: Penembakan Terus Terjadi

Ilustrasi kerusuhan di Prancis--Pixabay/FsHH

JAKARTA, DISWAY.ID - Prancis saat ini sedang memanas usai ada peristiwa penembakan seorang remaja Prancis keturunan Aljazair berusia 17 bernama Nahel M.

Nahel M ditembak pada Selasa di Kota Nanterre, pinggiran Paris, pada Selasa 27 Juni 2023.

Kedutaan Besar Republik Indonesia Paris (KBRI Paris) lantas mengonfirmasi nasib warga negara Indonesia (WNI) di sana.

Menurut informasi, tidak ada WNI yang terdampak atau terlibat dalam insiden tersebut.

BACA JUGA:Kondisi WNI Dampak Kerusuhan Prancis Diungkap Kemenlu

"KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian Kota Nanterre serta simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri dikutip pada Minggu 2 Juli 2023.

Kemlu RI juga menyebutkan bahwa kerusuhan menyebar ke daerah pinggiran Kota Paris lainnya, termasuk di Seine-Saint Denis, Villeurbanne, dan juga di sejumlah kota besar termasuk Nantes dan Toulouse.

KBRI juga mengimbau agar WNI tetap waspada, hal ini disampaikan lewat akun Instagram resmi Kedubes RI untuk Prancis @indonesiainparis.

"Kerusuhan di Paris terus berlanjut. Aksi perusakan, penjarahan, dan penembakan terus terjadi di puluhan kota dan kota madya di seluruh Prancis. Paris dan sekitarnya, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille dll," tulis @indonesiainparis.

Sebelumnya, kerusuhan berawal dari protes masyarakat di Prancis atas penembakan yang dialami oleh Nahel M yang berusia 17 tahun di pinggirin kota Paris oleh kepolisian.

BACA JUGA:Hasil MotoGP Prancis 2023, Marc Marquez Cium Gravel, 3 Pembalap Satelit Ducati Naik Podium

Penembakan terhadap Nahel terjadi saat kepolisian melakukan pemeriksaan lalu lintas di Nanterre yang nerujung penembakan dari jarak dekat.

Kerusuhan berlanjut di Prancis pada malam kedua dan ribuan pasukan keamanan dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Tidak hanya warga, Emmanuel Macron selaku Presiden Prancis juga melontarkan komentarnya dan mengatakan bahwa penembakan itu tidak dapat dimaafkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: