PPIH Indonesia dan Misi Haji Libya Bertemu, Sepakat Minta Arab Saudi Libatkan Negara Pengirim Jemaah

PPIH Indonesia dan Misi Haji Libya Bertemu, Sepakat Minta Arab Saudi Libatkan Negara Pengirim Jemaah

Jamaah haji menjelang boarding di Bandara KIAA Jeddah-Kemenag-

“Masa tinggal kami di Madinah selama empat hari, tidak ada Arbain,” terang Ali MA Hammuda di Jeddah.

Ali M.A Hammuda mengatakan, bahwa saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Syarikah (perusahaan) yang bertanggung jawab menyiapkan layanan untuk jemaah haji Libya adalah Duwal al-‘Arabiyah.

BACA JUGA:Terkuak Alasan JIS Kembali Muncul di Laman Buro Happold: 'Merujuk Perkembangan Situasi'

“Kami juga mengalami masalah yang sama dengan Indonesia dan jemaah haji negara lainnya dalam pelaksanaan layanan di Masyair pada tahun ini,” jelas Ali.

Selama musim haji, jemaah haji Libya mendapat layanan katering sebanyak dua kali sehari.

Layanan itu diberikan dalam bentuk sarapan dan makan malam. Katering ini diberikan di luar layanan Masyair yang disiapkan Syarikah Duwal al-‘Arabiyah.

“Untuk penentuan jemaah haji yang berangkat dalam setiap tahunnya, kami lakukan dengan cara pengundian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: