Harga Minyak Dunia Anjlok, Kok Pertalite Gak Turun? Pertamina Buka Suara

Harga Minyak Dunia Anjlok, Kok Pertalite Gak Turun? Pertamina Buka Suara

Pengisian BBM Pertalite di SPBU Pertamina. (dok Pertamina)-fin.co.id-fin.co.id

Artinya, ketika harga minyak mentah naik, besaran subsidi yang dibayarkan pemerintah itu, tidak ikut naik.

BACA JUGA: Airlangga Hartanto Kembali Dipanggil Kejagung Atas Kasus Ekspor CPO Setelah Sempat Mangkir

Alhasil, Pertamina harus ikut 'nombok' untuk menjaga nilai jual Pertalite tetap Rp 10.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak mentah.

"Saya koreksi soal subsidi nih, supaya masyarakat paham. Kita kan ditentukan Rp 1.100, ketika harga minyak lagi tinggi, pemerintah kan enggak naikin minyak, Pertamina tuh nombok," terangnya. 

"Itu kalau lihat arus kasnya Pertamina, merah semua," imbuhnya.

Dengan begitu, lanjut Ahok, ketika harga minyak mentah dunia sedang mengalami pelemahan, Pertamina tidak ikut menurunkan harga. 

"Tujuannya untuk membantu menyehatkan keuangan perusahaan yang sebelumnya sudah merah akibat 'nombok'," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Ahok memastikan bahwa Pertamina tak mengambil untung besar dari penjualan BBM karena merupakan bagian penugasan negara.

"Terus kenapa minyak turun (Pertamina) enggak turun? Karena bandingin swasta, waktu naik kan kita enggak naikin, karena memang tugas pemerintah," jelasnya.

Optimalisasi Biaya

Ahok menuturkan, untuk menjaga kesehatan keuangan Pertamina ketika harus 'nombok', perusahaan pun melakukan optimalisasi biaya atau cost optimization. 

"Salah satunya dengan penerapan penerapan digitalisasi yang terintegrasi dari hulu hingga hilir," ungkapnya.

Menurut Ahok, lewat optimalisasi biaya tersebut, Pertamina mampu menghemat Rp 3,27 miliar dollar AS dalam tiga tahun atau sepanjang 2021-2022.

"Sebetulnya, Pertamina untung itu karena optimalisasi biaya," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: