Danau Habbaniyah yang Terhubung Sungai Eufrat Mengering, Irak Krisis Air!

Danau Habbaniyah yang Terhubung Sungai Eufrat Mengering, Irak Krisis Air!

Kekeringan di Jawa Timur disebut cukup teratasi-Ilustrasi/Kekeringan/Unsplash/Yoda Adaman-

IRAK, DISWAY.ID -- Kehidupan di dunia tak lepas dari ketergantungan terhadap pasokan air dari alam.

Itu juga yang terjadi di desa al-Ankour Irak, sumber daya yang paling berharga itu hilang.

Ada lebih dari 13.000 penduduk desa yang sangat ingin pergi mencari kehidupan yang lebih baik tetapi mereka bahkan tak tahu harus kemana.

BACA JUGA:Perang Rusia-Ukraina Bergeser ke Laut Hitam, Kapal Kargo Dunia Terancam!

BACA JUGA:Ulama yang juga Pebisnis Nigeria Ini Memiliki 77 Anak dan 199 Cucu Penghafal Al Quran

Danau Habbaniyah, sejarah mencatat dulunya merupakan sumber mata air seluas 140km persegi dan memiliki kapasitas 3,3 miliar meter kubik, nyatanya sekarang ikut mengalami krisis air.

Hal ini berdampak ke masyarakat di sekitarnya yang sangat bergantung pada pasokan air dari danau tersebut.

Penyusutan air di danau Habbaniyah juga terjadi sangat cepat.

Bukan hanya kekeringan saja, danau juga tercemar oleh limbah beracun yang bisa tercium dari jarak yang cukup jauh.

BACA JUGA:India Mencekam, 2 Wanita Diarak Telanjang Lalu Diperkosa oleh Sekelompok Pria di Manipur

BACA JUGA:Jarang Terjadi! Gegara Gigitan Kutu Pria Ini Lumpuh, Dua Lengan dan Sebagian Kaki Diamputasi

Di beberapa bagian desa, tanah yang bertabur garam mengiritasi hidung, sinar matahari yang membakar meningkatkan residunya.

“Kami tidak punya air, tidak ada listrik, tidak ada AC,” Ratap Abdulraheem Ismail (44) di depan rumahnya yang terbuat dari bata lumpur di al-Ankour, selatan Ramadi, ibu kota provinsi Anbar di Irak barat, saat panas terik tengah hari mencapai 40 derajat Celsius.

Desa-desa yang terkena dampak terburuk berada di sisi selatan danau tepatnya 40 km dari Ramadi.

Menara pemurnian air juga sudah sangat lama terbengkalai, tidak digunakan lagi.

BACA JUGA:NASA Temukan Harta Karun Senilai USD 10 Triliun dari Asteroid Ini, Ada Logam Mulia Hingga Nikel

BACA JUGA:Mengerikan! Dipicu Konflik Etnis, Wanita India Diarak Tanpa Busana dan Diperkosa Ramai-ramai

Sepanjang tepi danau sekitar 30 km jauh ke timur terdapat resor yang dulunya sangat populer juga tak luput dari kekeringan.

Sebuah sumur baru-baru ini digali di satu desa, tetapi setelah mencapai kedalaman 86 meter, sumur itu tidak  mengeluarkan air sama sekali.

Akibatnya penduduk setempat harus bergantung pada botol air plastik untuk bertahan hidup.

“Saya membayar 50.000 dinar Irak setiap minggu untuk membeli air kemasan bagi keluarga saya untuk minum dan memasak,” kata Firas Mohammed (45) yang merupakan mantan nelayan.

“Anak laki-laki ku pergi ke Ramadi untuk mencoba mencari pekerjaan mendukung kelangsungan hidup kami, tetapi mereka tidak selalu dapat menemukan pekerjaan. Situasinya sangat buruk,” tambahnya.

Kekeringan yang terjadi di Irak ini membuat para masyarakat bukan hanya krisis air tapi juga krisis uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads