Buku 'Kenapa Layangan Itu Harus Putus?' Resmi Meluncur, Banyak Kisah Pilu Istri Aparat TNI-Polri Tertuang di Buku Ini!
Peluncuran resmi buku 'Kenapa Layangan Harus Putus?'. Buku ini menceritakan banyak kisah pilu yang dialami oleh para istri aparat penegak hukum-Foto/Dok/Andrew-
Sementara akademisi Filsafat UNJ Saifur Rohman mengatakan bahwa ada kisah yang menarik dirinya untuk membaca lebih dalam mengenai buku tersebut.
"Pertama kali yang saya ingat adalah judul 'Tubuhku Terenggut Janji Perwira' nah ini kelihatannya menarik. Jadi sangat seksis, terlebih yang menulis adalah seorang wartawan, ini adalah orang-orang yang hebat menulis buku ini dengan sangat akurat dan tulisan yang bagus," ujar Saifur.
Menurutnya, buku tersebut menjelaskan dengan sangat bagus dalam bentuk cerita.
Ketika dirinya membaca satu demi satu dari sembilan cerita istri para aparat, menjadi sangat mellow.
BACA JUGA:Layani FIBA World Cup 2023, PLN Siapkan Skema Zero Down Time di IMS GBK
Hal yang sama disampaikan Kriminolog Child and Women Counselor Haniva Hasna.
Ia mengatakan bahwa ketika perempuan menghadapi goncangan dalam rumah tangga, akan dihadapkan oleh pilihan yang sulit dan berat, terlebih sebagai istri aparat.
"Ia dihadapkan dalam satu pilihan yang berat, saya mau jadi lemah atau saya menjadi kuat. Ketika saya lemah maka hilanglah semuanya, sudahlah kehilangan suami, kehilangan harga diri dan kehilangan anak-anak," kata Haniva.
Haniva pun memberikan saran kepada audience yang masih dalam masa-masa pra nikah untuk mempertimbangan dengan matang mengenai aturan-aturan ketika akan hidup bersama pasangan kelak.
"Jadi ributlah sebelum nikah, buatlah aturan-aturan sebelum nikah. Jadi ketika sudah nikah, naik panggung, sudah beres aturan-aturan itu. Baik dari segi financial, pekerjaan, pembagian peran dalam rumah tangga dan lain-lain," ujarnya.
BACA JUGA:Hasil Drawing Piala Dunia 2026: Indonesia Jumpa Brunai Darussalam di Babak Kualifikasi Pertama
Karena menurutnya, ketika sudah masuk dalam dunia pernikahan jika batin daya juang tidak kuat, serta tidak ada evaluasi mengenai aturan-aturan yang telah dibuat dalam berumah tangga, maka pergeseran-pergeseran tersebut akan terjadi dan kehilangan semuanya.
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menilai bahwa buku tersebut mengingatkan pada pernyatannya tahun 2004 silam di salah satu sekolah kedinasan aparat.
"Saya katakan bahwa di organisasi ini ada tiga perilaku, yaitu perilaku korup, brutal dan ketiga seks. Tapi ketika ditanya berapa fenomenanya, angkanya? Saya tidak bisa sebutkan," ujar Reza.
Namun, ia mengatakan bahwa dalam buku tersebut bisa menjadi amunisi bagi dirinya untuk mendalami tesisnya bahwa di organisasi penegak hukum tersebut terdapat penyimpangan seperti korup, brutal dan seks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: