Terancam Badai Khanun, Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korsel Dievakusi, Kemnlu: Kontingen Indonesia dalam Kondisi Baik!

Terancam Badai Khanun, Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korsel Dievakusi, Kemnlu: Kontingen Indonesia dalam Kondisi Baik!

Perwakilan Korsel mendatangi tenda kontingen Indonesia di The 25th World Scout Jamboree, 6 Agustus 2023. -pramuka.id-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ribuan perserta Jambore Pramuka Dunia 2023 mulai dievakuasi dari lokasi perkemahan ke daerah-daerah yang lebih aman di Korea Selatan pada Selasa 8 Agustus 2023 pagi. 

Evakuasi ini merupakan langkah antispasi menjelang datangnya badai tropis Khanun yang diprediksi bakal menghantam wilayah Korea Selatan pada 10 Agustus 2023.

Ribuan peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 diarahkan menuju ke sekitar ibu kota Seoul.

Adapun Amerika Serikat dan Inggris telah lebih awal menarik kontingen pramuka mereka dari acara di Korea Selatan itu. 

BACA JUGA:Pramuka Indonesia Minta Dukungan Jokowi Untuk Berangkat ke Jambore Dunia

Pasalnya, dampak badai Khanun itu telah membuat ratusan peserta jambore jatuh sakit hingga memicu keluhan dari para orang tua. 

"Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia, kami harus menghadapi tantangan yang begitu besar," kata Ahmad Alhendawi, Sekretaris Jenderal Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia atau World Organization of the Scout Movement (WOSM).

"Sejauh ini, pemerintah Korea Selatan telah mengerahkan lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 pramuka yang masih berada di lokasi perkemahan yang berasal dari lebih dari 150 negara," demikian laporan reuters. 

BACA JUGA:Mengenal Badai Khanun, Fenomena Alam yang Menghantam Jepang, Apa Bedanya dengan El Nino?

Menurut laporan, badai tropis Khanun telah melanda Jepang bagian selatan, diperkirakan akan menghantam wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis 10 Agustus 2023

"Sebanyak delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi akan menjadi tuan rumah bagi para anggota pramuka selama sisa masa tinggal mereka di Korea Selatan," tulis laporan Kantor berita Yonhap. 

Sebanyak 4.000 peserta disebut akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana lokasi perkemahan berada.

Pihak penyelenggara mengatakan, sebagian besar peserta akan memiliki kamar sendiri atau berbagi dengan satu orang lainnya. 

Jambore ini secara resmi akan berlangsung hingga 12 Agustus dan Menteri Kesetaraan Gender Korea Selatan, Kim Hyun-sook, yang departemennya menyelenggarakan acara ini, bersikeras bahwa acara ini akan terus berlanjut, dengan program-program alternatif dan pertunjukan K-pop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: