Duh, Polusi Udara Jakarta Bekasi Tangerang Kian Memprihatinkan, Jokowi Minta Rekayasa Hujan

Duh, Polusi Udara Jakarta Bekasi Tangerang Kian Memprihatinkan, Jokowi Minta Rekayasa Hujan

Polusi udara Jakarta Bekasi Tangerang semakin memprihatinkan-Ilustrasi/polusi/freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID-Sejumlah daerah di Indonesia dikepung polusi udara. Musim kemarau yang panjang membuat polusi udara semakin tinggi. 

Isu polusi udara menjadi salah satu tantangan mendesak di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan.

Beberapa daerah yang terkena dampak serius di antaranya, Jakarta, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya yang lebih parah dari kemarin, Senin 15 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Solusi Hindari Dampak Polusi Udara Pada Kesehatan

Hari ini saja di Jakarta, menurut Indeks Kualitas Udara, Jakarta berada di level Tidak Sehat dengan 167 AQI US (dari standar EPA, 151-200 Tidak Sehat).

Demikian halnya dengan Bekasi dengan di 165 AQI US dan Tangerang dengan 209 AQI US pada Selasa 15 Agustus 2023 pukul 09.20 WIB.

Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin 14 Agustus 2023. 

Jokowi mengintruksikan perubahan jam kerja pegawai negeri untuk menyiasati polusi udara dari kendaraan bermotor. 

Menurut Jokowi, hal ini diakibatkan kemarau panjang selama 3 bulan terakhir, pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek,utamanya yang batu bara di sektor industri manufaktur.

BACA JUGA:Penelitian: Polusi Udara Bisa 'Membangunkan' Sel Kanker di Paru-paru Non-Perokok

Jokowi kemudian meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. 

Jokowi juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak. 

"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi. 

Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: