Tinjau Gudang Bulog, Jokowi Ungkap Stok Beras Ada 2 Juta Ton

Tinjau Gudang Bulog, Jokowi Ungkap Stok Beras Ada 2 Juta Ton

Bulog kembali mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton pada Februari 2023-ilustrasi-Berbagai sumber

BOGOR, DISWAY.ID-- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan akan ada stok beras sebanyak 2 juta ton di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).

Jumlah sebanyak itu diketahui usai Jokowi meninjau ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP), Senin 11 September 2023, di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kompleks Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa Gading, Jakarta.

“Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini, nanti di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada,” ujar Presiden usai peninjauan di Gudang Bulog Dramaga.

BACA JUGA:4 Kemungkinan Ini Penyebab Ibu dan Anak Tewas di Cinere, Masih Diungkap

Jokowi mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton dan akan ada sebanyak 2 juta ton.

“Ada sudah yang di dalam gudang 1,6 juta (ton), dalam perjalanan 400 ribu ton, sehingga akan ada stok 2 juta (ton). Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta (ton), normal. Ini kita memiliki 2 juta (ton), sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Jokowi.

Meski stok beras di gudang Bulog mencukupi, Jokowi menilai pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi. Hal tersebut juga untuk menekan kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok, harus, itu harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Karena memang produksi pasti turun, karena El Nino, meskipun juga saya lihat angkanya juga tidak banyak,” ujarnya.

BACA JUGA:Gerindra Pasrah Saja ke Bawaslu Soal Ganjar Pranowo Jadi Model Azan Magrib

Lebih lanjut, Jokowi memastikan bahwa dirinya telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia.

Selanjutnya, menurut Presiden proses negosiasi dilakukan oleh Bulog untuk memastikan terjadinya transaksi atau tidak.

“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRT juga dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk plan tahun depan juga mengantisipasi,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyalurkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Presiden mengatakan bahwa bantuan pangan untuk masyarakat akan disalurkan mulai bulan September hingga November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: